Sumber foto: website

Pangandaran Diguncang Gempa, Getaran Dirasakan di Garut hingga Cianjur

Tanggal: 13 Nov 2024 19:21 wib.
Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dikejutkan oleh gempa berkekuatan M5,2 pada Rabu, 13 November 2024, pukul 08.41 WIB. Getaran yang kuat juga dirasakan hingga ke wilayah Garut dan Cianjur di Jawa Barat. Meskipun demikian, BMKG memastikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Pusat gempa terletak 114 km Barat Daya Kabupaten Pangandaran pada koordinat 8.47 LS – 107.81 BT.

Menurut keterangan resmi BMKG, "Gempa Mag:5.2, 13-Nov-24 08:41:07 WIB, Lok:8.47 LS,107.81 BT (114 km BaratDaya KAB-PANGANDARAN-JABAR), Kedlmn:27 Km, tdk berpotensi tsunami." Dalam laporan resminya, BMKG juga mencatat bahwa gempa ini dirasakan dengan Skala (MMI) III di Garut, III Cianjur, III Ciwidey, III Tasikmalaya, dan III Pangandaran.

Meskipun begitu, BMKG menekankan bahwa informasi yang disampaikan ini masih diutamakan dari segi kecepatan, sehingga dampak gempa belum dapat dipastikan. "Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data," ungkap BMKG dalam instruksi tambahan.

Gempa yang terjadi di Pangandaran ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat di sekitarnya. Sebagai daerah wisata yang terkenal akan pantainya, Pangandaran seringkali mengalami gempa-gempa kecil. Namun, kejadian gempa kali ini cukup mengagetkan karena dirasakan hingga ke wilayah Garut dan Cianjur.

Diketahui bahwa Jawa Barat merupakan wilayah rawan gempa, sehingga penting bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap bencana alam seperti gempa. Kesiapsiagaan dan pengetahuan tentang tindakan yang tepat saat terjadi gempa merupakan hal yang sangat penting untuk dapat mengurangi risiko dan kerugian akibat bencana tersebut.

Selain itu, kegiatan pembangunan di wilayah-wilayah rawan gempa juga perlu diperhatikan secara serius untuk menjaga keamanan dan ketahanan bangunan serta infrastruktur dalam menghadapi guncangan gempa. Penggunaan teknologi bangunan yang tahan gempa serta pengawasan yang ketat terhadap pembangunan sangatlah diperlukan demi keselamatan masyarakat.

Dalam konteks ini, upaya-upaya penguatan ketahanan bangunan dan infrastruktur seharusnya menjadi prioritas utama pemerintah daerah dalam menghadapi potensi gempa di wilayah yang rawan. Hal ini harus disertai dengan peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang tindakan yang tepat saat terjadi gempa serta upaya-upaya evakuasi yang efektif.

Selain itu, edukasi mengenai tindakan mitigasi bencana juga perlu terus dilakukan secara masif kepada masyarakat, terutama di wilayah-wilayah rawan seperti Jawa Barat. Masyarakat perlu diberikan pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam menghadapi gempa serta tindakan yang tepat untuk berlindung dan menyelamatkan diri ketika terjadi bencana.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved