Pagelaran Sabang Merauke: The Indonesian Broadway

Tanggal: 25 Agu 2025 22:04 wib.
Hikayat Nusantara menghadirkan sebuah pertunjukan megah yang menampilkan kekayaan budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Acara yang digelar di Indonesia Arena pada Jumat (22/8) malam ini melibatkan ratusan seniman, penari, dan penyanyi dengan iringan megah Jakarta Concert Orchestra yang membawakan lagu-lagu daerah dalam aransemen orkestra. Pertunjukan ini mengangkat cerita rakyat populer seperti Malin Kundang dari Sumatera Barat dan Yuyu Kangkang dari Jawa Timur, sekaligus menampilkan tokoh legendaris Nusantara seperti Hanoman, Dewa Tumang dari legenda Tangkuban Perahu, dan Punakawan, yang dikemas dengan perpaduan musik, tari, serta teater. Tidak hanya itu, alat musik tradisional dan tarian dari Aceh, Kalimantan, hingga Papua juga ditampilkan, menegaskan keragaman budaya Nusantara yang kaya dan berwarna.

Koreografer Shandidea Cahyo menghadirkan tarian teatrikal penuh energi dan memukau, yang diperkuat oleh 351 penari yang telah berlatih intensif di Yogyakarta sebelum tampil. Sejumlah atraksi membuat penonton berdecak kagum, mulai dari tari piring di atas pecahan kaca khas Minangkabau hingga atraksi lompat batu dari Nias yang memicu tepuk tangan meriah. Nuansa hangat juga tercipta ketika Yura Yunita menyanyikan lagu daerah Jambi “Injit-Injit Semut”, ditemani anak-anak yang mengenakan kostum semut, yang menghadirkan keceriaan dan tawa penonton.

Sutradara Rusmedie menjelaskan bahwa konsep cerita pagelaran ini digarap selama hampir satu tahun, berdasarkan riset yang mengedepankan aspek edukasi tanpa meninggalkan sisi hiburan. Tata panggung rancangan Iskandar Loedin tampak sederhana tetapi sarat makna, dengan bentuk tangga melingkar dan lingkaran di tengah yang merepresentasikan wujud geografis Indonesia. Warna biru digunakan untuk menggambarkan lautan yang mengelilingi kepulauan, sementara nuansa cokelat di lantai panggung merepresentasikan daratan, menjadikan panggung sebagai simbol nyata dari Nusantara itu sendiri.

Dalam hal musik, pagelaran ini digarap secara kolaboratif oleh Elwin Hendrijanto sebagai direktur musik, Avip Priatna sebagai konduktor orkestra, serta seniman tradisi Kiki Dunung. Mereka berhasil memadukan kebaruan, tradisi otentik, dan orkestra megah dalam sebuah harmoni yang mencerminkan kehidupan berbangsa di Indonesia. Pertunjukan yang disebut sebagai Indonesian Broadway ini tidak hanya sekadar tontonan, tetapi juga sebuah pengalaman imersif yang memperlihatkan betapa kayanya warisan budaya bangsa.

Antusiasme masyarakat terlihat jelas dengan penuhnya tribun Indonesia Arena oleh penonton yang datang bersama keluarga. Banyak dari mereka mengenakan busana dengan sentuhan wastra Nusantara, semakin menambah semarak suasana. Decak kagum terus terdengar sepanjang acara ketika para musisi, penari, dan penyanyi tampil dengan balutan busana indah yang menampilkan keanggunan tradisi.

Melalui Pagelaran Sabang Merauke, para seniman berharap generasi muda semakin mencintai, melestarikan, dan menjaga warisan seni serta budaya Indonesia. Pertunjukan ini bukan hanya menjadi wadah apresiasi, tetapi juga sarana untuk menanamkan rasa bangga terhadap identitas bangsa yang kaya dan beragam, agar hikayat Nusantara terus hidup dari generasi ke generasi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved