Sumber foto: iStock

Pabrik Tembaga Terbesar Dunia Beroperasi di RI

Tanggal: 28 Jun 2024 11:58 wib.
Indonesia kini telah menjadi tuan rumah bagi fasilitas pemurnian dan pengolahan tembaga terbesar di dunia. Pabrik tembaga raksasa tersebut dimiliki oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) dan terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, dengan luas area mencapai 100 hektare. Pabrik tembaga ini secara resmi mulai beroperasi pada Kamis (27/6/2024).

Freeport sebelumnya telah memiliki smelter pertamanya, yakni PT Smelting, yang memiliki kapasitas produksi sebesar 1,3 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Dengan diresmikannya smelter kedua Freeport, kapasitas pemrosesan konsentrat tembaga meningkat menjadi 1,7 juta ton per tahun. PTFI secara bertahap akan mampu menyerap 3 juta ton konsentrat tembaga menjadi katoda tembaga setiap tahun.

Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menjelaskan bahwa smelter baru ini diharapkan mulai memproduksi katoda tembaga pada bulan Agustus setelah 6-10 minggu dari pengoperasian untuk memanaskan furnacenya. Setelah itu, konsentrat tembaga akan diolah menjadi katoda tembaga dan dibawa ke electro refinery untuk proses selanjutnya. Diperkirakan, smelter akan mencapai kapasitas maksimal pada Desember 2024 mendatang.

Berikut adalah 5 fakta menarik terkait pabrik tembaga raksasa Freeport di Indonesia:

Smelter dengan Desain Single Line Terbesar di Dunia

Smelter kedua yang dibangun oleh PTFI ini diklaim memiliki desain single line terbesar di dunia. Dengan kapasitas produksi mencapai 1,7 juta ton, pabrik ini dapat menghasilkan produk katoda tembaga hingga 600 ribu ton per tahun. Selain itu, smelter juga akan menghasilkan produk sampingan seperti emas dan perak murni sebanyak 6 ribu ton per tahun, asam sulfat sebanyak 1,5 juta ton per tahun, terak tembaga sebanyak 1,3 juta ton per tahun, dan gipsum sebanyak 150 ribu ton per tahun.

Investasi yang Luar Biasa Besar

Nilai investasi total untuk proyek smelter Manyar ini mencapai US$ 3,7 miliar atau sekitar Rp 58 triliun. Hal ini menunjukkan komitmen serta kontribusi signifikan dari Freeport Indonesia dalam pembangunan infrastruktur industri di Indonesia.

Manfaat bagi Tenaga Kerja Indonesia

Proses pembangunan dan konstruksi smelter ini telah menyerap hampir 40 ribu tenaga kerja. Saat smelter beroperasi, masih dibutuhkan ribuan tenaga kerja untuk menjalankan fasilitas produksi. Hal ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.

Kontribusi dalam Penambangan Logam Mulia

Kedua smelter Freeport ini memiliki kapasitas untuk memurnikan 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun dengan menghasilkan 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 200 ton perak per tahun. Dengan demikian, smelter ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam penambangan logam mulia di Indonesia.

Kemitraan dengan Industri Lokal

Freeport Indonesia telah menjalin kemitraan dengan PT Hailiang Group di Gresik untuk memasok katoda tembaga. Selain itu, telah ada kesepakatan dengan PT Antam Tbk untuk memasok 20 ton emas per tahun. Hal ini menunjukkan komitmen Freeport dalam mendukung industri lokal dan memastikan produk-produknya dapat terserap dengan baik di pasar domestik.

Dengan beroperasinya smelter tembaga terbesar di dunia di Indonesia, ini akan memberikan dampak positif bagi industri pertambangan dan industri manufaktur di Indonesia. Selain itu, pabrik ini juga akan memberikan kontribusi positif dalam menciptakan lapangan kerja, transfer teknologi, dan peningkatan perekonomian nasional secara keseluruhan. Jika berjalan dengan efisien dan terkelola dengan baik, fasilitas ini memiliki potensi untuk menjadi salah satu aset strategis bagi Indonesia dalam industri logam danpertambangan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved