Sumber foto: google

Operasi Pencarian Korban Longsor Gorontalo Dihentikan, 17 Orang Hilang

Tanggal: 14 Jul 2024 10:17 wib.
Operasi pencarian korban longsor di area tambang emas tanpa izin di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, dihentikan pada Sabtu (13/7). Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo, Heriyanto, menyatakan bahwa sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), operasi hanya dapat dilaksanakan selama tujuh hari dan harus ditutup setelah itu.

Heriyanto menjelaskan bahwa setelah personel melakukan operasi SAR selama tujuh hari, mereka akan ditarik dan segera digelar apel penutupan di Posko SAR terpadu. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa apabila terdapat informasi yang akurat dan jelas terkait dengan sisa korban, operasi SAR dapat dibuka kembali. Hal ini bisa dilakukan atas dasar data-data yang akurat dan informasi yang disampaikan oleh pihak keluarga korban maupun pemerintah daerah setempat.

Salah satu pertimbangan penting untuk menutup operasi SAR adalah ketidakjelasan informasi yang diterima dari pihak keluarga korban. Menurut Heriyanto, hingga saat ini telah tercatat 26 orang korban meninggal dan 17 orang hilang akibat bencana longsor tersebut.

Namun, keputusan untuk menghentikan operasi pencarian ini menimbulkan ketidakpuasan di kalangan keluarga korban longsor di kawasan tambang rakyat. Ihwan Husain, salah satu keluarga korban, merasa kecewa atas penutupan operasi SAR. Menurutnya, masih ada keluarganya dan korban lain yang tertimbun di lokasi tambang dan belum ditemukan, sehingga penutupan operasi pencarian tidak semestinya dilakukan.

Ihwan Husain juga menyatakan bahwa kondisi alam dan cuaca di lokasi pencarian telah membaik, sehingga alasan pemerintah daerah untuk menghentikan operasi SAR dianggap tidak tepat. Ia memastikan bahwa sarana dan prasarana penunjang operasi SAR, termasuk makanan, minuman, serta perlengkapan lainnya, sudah tersedia dengan baik.

Menurut Husain, pencarian korban merupakan misi kemanusiaan yang harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Ia berharap agar pemerintah dapat melanjutkan operasi SAR hingga keluarganya ditemukan. Jika pemerintah atau pihak terkait tidak melanjutkan operasi SAR, ia bersama keluarga korban lainnya siap melaksanakan pencarian secara mandiri.

Keselamatan dan keselamatan para korban adalah prioritas utama bagi keluarga yang masih menanti kepastian terkait kondisi keluarganya. Meskipun kondisi keluarga yang belum ditemukan mungkin sudah sangat memprihatinkan, mereka tetap berharap dapat menemukan keberadaan keluarga mereka.

Tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melibatkan juga unsur masyarakat, termasuk keluarga korban dan penambang lokal, dapat memperluas jangkauan operasi pencarian. Dengan demikian, kemungkinan menemukan korban longsor dapat ditingkatkan.

Kondisi alam yang membaik dan ketersediaan dukungan logistik yang memadai merupakan faktor penting dalam melanjutkan operasi SAR. Dengan tetap mengutamakan keselamatan para petugas SAR, lanjutnya, operasi pencarian dapat dilanjutkan untuk menemukan korban yang masih belum ditemukan.

Dalam proses pencarian ini, dukungan moral dan material dari berbagai pihak dapat memberikan dorongan bagi keluarga korban dan petugas SAR. Semangat dan kepedulian bersama diharapkan dapat mempercepat proses pencarian dan penemuan korban longsor di Gorontalo.

Terlepas dari keputusan pemerintah terkait penutupan operasi SAR, diharapkan pihak terkait tetap mempertimbangkan prioritas kemanusiaan dan kepedulian terhadap keluarga korban. Dalam situasi yang melibatkan keselamatan manusia, tindakan yang diambil haruslah sejalan dengan prinsip kemanusiaan yang tinggi, terutama jika masih ada kemungkinan menemukan korban dengan upaya pencarian yang lebih lanjut.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved