Sumber foto: website

Operasi Amfibi 4 Negara, Pasukan Elite TNI Dilatih Bergerak Sergap Musuh di Darat dan Air

Tanggal: 6 Sep 2024 04:56 wib.
Tampang.com | Pada hari Kamis, 5 September 2024, Pendaratan pasukan gabungan multinasional di pantai Banongan menjadi tanda dimulainya Serbuan Operasi Amfibi ke daerah sasaran musuh. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian latihan puncak Super Garuda Shield 2024 yang digelar di pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur.

Operasi amfibi merupakan jenis operasi militer yang melibatkan pasukan yang dapat bergerak di atas air dan di darat. Tujuan utama dari operasi ini adalah untuk menyerang atau mengambil alih daerah yang terletak di dekat pantai atau pulau. Koordinasi yang ketat antara pasukan laut, pasukan udara, dan pasukan darat diperlukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Dalam latihan puncak Operasi Amfibi pada Super Garuda Shield tahun 2024, melibatkan empat negara yang terlibat dalam latihan, yaitu Indonesia, Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Singapura. Setiap negara menerjunkan pasukan elit mereka, seperti pasukan Marinir TNI AL (Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut), pasukan Marinir AS (United States Marine Corps), Pasukan Amphibious Rapid Deployment Brigade (ARDB) Jepang, dan pasukan militer Singapura (SAF).

Dalam skenario latihan, disimulasikan sebelum pasukan pendarat gabungan multinasional menyerbu pulau yang dikuasai musuh, dilaksanakan infiltrasi atas permukaan yang dilakukan oleh penerjun pasukan Intai Amfibi TNI AL, US Recon (Reconnaissance) dan tentara ARDB Jepang yang dilaksanakan secara senyap. Setelah mendapatkan dislokasi serta kekuatan musuh, tim pengintai memberi isyarat kepada Pusat Kendali Operasi untuk mengerahkan pesawat tempur T50 TNI AU (Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara) untuk melumpuhkan senjata Artileri lawan, kemudian dilanjutkan penyerbuan pantai oleh pasukan pendarat.

Peralatan yang terlibat dalam Operasi Amfibi ini meliputi KRI Makasar-590, KRI FKO-368, Heli Panther, dan Tank Amfibi milik TNI AL. Selain itu, pesawat tempur T50 milik TNI AU, USS Green Bay milik AS, dan RSS Resolution milik Singapura serta puluhan perahu karet yang digunakan oleh pasukan pendarat. Kehadiran Komandan Kodiklat TNI Laksamana Madya Maman Firmansyah beserta delegasi observer dari berbagai negara turut memantau langsung jalannya Serbuan Operasi Amfibi dari Menara Tinjau.

Latihan ini merupakan bukti keseriusan dan kesiapan pasukan gabungan multinasional dalam menghadapi kondisi nyata dalam operasi amfibi. Kesinambungan latihan semacam ini sangat penting untuk mengasah keterampilan dan meningkatkan kualitas operasi bersama antarnegara dalam mengatasi ancaman di wilayah laut dan pantai serta menunjukkan komitmen untuk menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan Asia Pasifik.

Operasi Amfibi merupakan bagian penting dari strategi pertahanan dari berbagai negara, terutama di wilayah dengan banyak pulau di sekitar Asia Pasifik, di mana kekuatan maritim memegang peranan penting dalam keamanan nasional. Keberhasilan dalam menggelar latihan semacam ini dapat menjadi penentu dalam upaya menjaga ketahanan nasional dan kerjasama antarnegara dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan di kawasan laut.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved