Sumber foto: iStock

Ojol Dapat Rumah? Ribuan Driver Gojek Siap Terima Subsidi Perumahan dari Pemerintah!

Tanggal: 10 Apr 2025 20:22 wib.
Pemerintah Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kelompok masyarakat berpenghasilan rendah melalui program subsidi perumahan. Salah satu kelompok yang kini mendapat perhatian khusus adalah mitra pengemudi ojek online (ojol), terutama mereka yang tergabung dalam platform Gojek.

Melalui pernyataan resmi dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, pemerintah mengumumkan bahwa sebanyak 2.000 unit rumah subsidi telah dialokasikan khusus untuk para driver Gojek tahun ini. Alokasi ini merupakan bagian dari total kuota rumah subsidi nasional sebanyak 220.000 unit yang telah disiapkan pemerintah.

“Presiden Prabowo memberikan arahan langsung agar program rumah subsidi ini benar-benar menyasar mereka yang membutuhkan dan sesuai kriteria. Salah satunya adalah para mitra ojol Gojek,” ujar Maruarar, yang akrab disapa Ara, dalam konferensi pers yang digelar di kantor Kementerian PKP pada Rabu, 9 April 2025.

Ara menjelaskan bahwa kriteria utama penerima manfaat program ini adalah masyarakat berpenghasilan rendah. Batas penghasilan untuk keluarga saat ini ditetapkan maksimal Rp8 juta per bulan, sedangkan untuk individu yang belum menikah, batasannya masih dalam tahap pembahasan. Namun, khusus untuk wilayah Papua, batas penghasilan maksimal dinaikkan menjadi Rp10 juta untuk keluarga dan Rp7 juta untuk individu lajang.

Menurut Ara, data batas penghasilan ini sedang dalam proses pemutakhiran bersama Badan Pusat Statistik (BPS). Ia menyampaikan bahwa pembaruan data sangat penting agar kebijakan yang diambil tetap relevan dengan kondisi ekonomi terkini. “Kita ingin program ini adil dan akurat. Karena itu, datanya perlu diperbarui. Jangan sampai kita pakai data lama yang sudah tidak relevan,” tegasnya.

Dalam skema distribusi rumah subsidi tahun ini, pemerintah membaginya ke dalam 13 segmen profesi, dengan tujuan memastikan pemerataan akses terhadap hunian layak. Selain mitra Gojek, alokasi juga diberikan kepada petani (20.000 unit), buruh (20.000 unit), tenaga kesehatan seperti perawat (15.000 unit) dan bidan (10.000 unit), anggota Polri (14.500 unit), serta wartawan (1.000 unit).

Untuk mitra Gojek, pembagian dilakukan secara seimbang, yakni 1.000 unit untuk pengemudi roda dua dan 1.000 unit untuk pengemudi roda empat (mobil). Skema ini bertujuan untuk merangkul seluruh lapisan driver yang tergabung dalam ekosistem Gojek agar dapat merasakan manfaat program pemerintah ini.

Sementara itu, Direktur Utama Gojek, Patrick Walujo, menyambut baik langkah pemerintah yang memperluas akses rumah bersubsidi untuk para mitra. Dalam keterangannya, Patrick mengungkapkan bahwa Gojek sebenarnya telah menjalankan program serupa sejak tahun 2018 melalui inisiatif Gojek Swadaya, yang berfokus membantu mitra memiliki rumah.

“Sejak 2018, kami sudah memulai program Swadaya untuk mendukung mitra kami memiliki rumah sendiri. Namun memang jumlahnya masih terbatas,” jelas Patrick. Ia pun mengaku sangat mengapresiasi dukungan dari Presiden Prabowo dan Menteri PKP yang kini memperluas cakupan penerima dengan menyesuaikan kriteria agar lebih inklusif.

Lebih lanjut, Patrick menyampaikan bahwa pihak Gojek siap bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) serta lembaga terkait lainnya untuk menyusun skema pembiayaan yang lebih fleksibel dan terjangkau. Tujuannya tentu agar lebih banyak mitra driver yang bisa mengakses fasilitas rumah bersubsidi dengan mudah, tanpa terkendala oleh proses administratif atau keterbatasan pendapatan.

Program rumah subsidi ini juga dinilai sangat penting di tengah kondisi ekonomi saat ini, di mana biaya hidup dan harga properti terus merangkak naik. Bagi para pengemudi ojol, yang pendapatannya sering kali fluktuatif, memiliki rumah layak huni adalah impian besar yang selama ini terasa sulit dijangkau.

Langkah pemerintah ini juga merupakan bagian dari pembenahan sistem subsidi perumahan agar tepat sasaran. Dengan memprioritaskan kelompok masyarakat pekerja informal seperti pengemudi ojol, program ini tidak hanya menjangkau sektor formal saja, tetapi juga menyasar mereka yang selama ini kurang mendapat akses dari sistem pembiayaan konvensional.

Dalam konteks yang lebih luas, kebijakan ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah bisa menghadirkan solusi nyata terhadap masalah perumahan. Perusahaan seperti Gojek, yang memiliki jaringan mitra luas di seluruh Indonesia, berperan penting dalam mendistribusikan informasi dan membantu proses administrasi para mitra agar bisa lolos seleksi penerima.

Lebih dari sekadar memberikan tempat tinggal, program ini menjadi langkah konkret dalam membangun kesejahteraan jangka panjang, karena rumah adalah salah satu kebutuhan dasar yang menjadi fondasi kehidupan yang stabil.

Dengan pendekatan yang inklusif, berbasis data terbaru, dan kerja sama lintas sektor, program rumah subsidi ini berpotensi menjadi model yang bisa direplikasi untuk profesi lain di masa depan. Mitra Gojek yang sebelumnya mungkin hanya bermimpi memiliki rumah sendiri, kini bisa melihat harapan itu mulai menjadi kenyataan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved