Nasib Pengunjung Taman Safari yang Membuang Plastik dan Melanggar Aturan
Tanggal: 27 Jun 2024 17:05 wib.
Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor dihebohkan dengan perilaku tak bertanggung jawab seorang pengunjung yang mencoba memberikan plastik ke mulut kuda nil dan membuka kaca di area harimau. Aksi ini viral di media sosial dan menuai kecaman dari berbagai pihak.
Peristiwa tidak terpuji ini membuat pihak TSI Bogor giat mengumpulkan data dan fakta terkait insiden tersebut. Alexander Zulkarnain, VP Media, Event & Digital TSI, menegaskan komitmen pihaknya dalam menjaga kenyamanan, keamanan, dan keselamatan pengunjung serta satwa di TSI. Teguran keras dan peringatan akan diberikan kepada pengunjung yang melanggar Standard Operating Procedure (SOP), bahkan mereka akan dimasukkan ke dalam daftar hitam pengunjung TSI.
Sebagai lembaga konservasi ex situ dengan lebih dari 9.000 satwa, TSI sangat memperhatikan kelestarian dan perlindungan hewan. Aksi melempar plastik ke mulut kuda nil, memasukkan wortel ke hidung rusa, serta membuka kaca di area harimau merupakan tindakan yang sangat meresahkan.
Pengunjung yang terlibat dalam insiden tersebut diketahui berada di mobil Daihatsu Calya dengan nomor polisi B 1949 CIC. Selain melempar sampah plastik dan memasukkan wortel ke hidung rusa, pengunjung tersebut juga melakukan tindakan tidak patut dengan menyentuh bagian tubuh hewan zebra, yang secara aturan dilarang keras. Tindakan ini sangat disayangkan oleh pihak TSI Bogor dan dikutuk sebagai perilaku yang tidak pantas untuk ditiru.
Saat ini, pihak TSI Bogor tengah berkoordinasi dengan Polres Bogor untuk mengidentifikasi dan menindaklanjuti tindakan tidak bertanggung jawab tersebut. Prosedur hukum akan diterapkan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan, dan pengunjung yang terlibat akan diminta untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.
Sanksi yang mungkin diberikan kepada pengunjung yang terlibat dalam insiden ini antara lain adalah permintaan maaf secara resmi dan dipublikasikan, serta masuk dalam daftar hitam TSI untuk mencegah tindakan serupa terulang di masa yang akan datang. Finky Santika sebagai perwakilan TSI juga menegaskan bahwa data pengunjung yang terlibat sedang dalam tahap penelusuran untuk memastikan pertanggungjawaban atas aksi yang merugikan tersebut.
Melalui kejadian ini, diharapkan sebagai pembelajaran bagi pengunjung lainnya untuk lebih patuh terhadap aturan yang berlaku di Taman Safari Indonesia. Keberadaan taman konservasi ini membutuhkan dukungan dan kerjasama dari para pengunjung untuk menjaga kelestarian satwa yang ada di dalamnya.
Perilaku tidak bertanggung jawab seperti yang terjadi di TSI Bogor harus dihindari, baik untuk kenyamanan pengunjung sendiri maupun untuk perlindungan satwa liar. Kepatuhan terhadap aturan dan SOP yang berlaku di TSI merupakan bentuk kontribusi positif bagi keberlangsungan lingkungan dan kelestarian satwa. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan satwa harus senantiasa ditanamkan dalam diri setiap pengunjung TSI. Semoga dengan adanya insiden ini, kesadaran akan pentingnya kepatuhan pada aturan konservasi semakin meningkat di kalangan pengunjung Taman Safari Indonesia.