Narapidana Dapat Remisi Bebas Langsung Saat Lebaran, Rindu Opor Buatan Istri
Tanggal: 11 Apr 2024 19:13 wib.
Seorang narapidana bernama Setiawan (53) akhirnya merasakan udara bebas setelah menjalani hukuman 4 tahun 11 bulan. Nyaris lima tahun merasakan lebaran dalam jeruji besi di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Salemba Kelas II A, Jakarta Pusat. Momen ini menjadi saat yang sangat istimewa. Mereka tidak hanya merayakan hari kemenangan dengan keluarga, tetapi juga merasakan kebahagiaan karena bisa menikmati hidangan lezat yang selama ini mereka rindukan, seperti opor ayam buatan istri tercinta.
Remisi merupakan suatu keringanan hukuman yang diberikan kepada narapidana sebagai bentuk penghargaan atas perilaku dan kerja keras mereka selama menjalani masa hukuman. Di Indonesia, remisi telah menjadi tradisi yang tidak terpisahkan dari perayaan Lebaran. Para narapidana yang memenuhi syarat berhak mendapatkan remisi, yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan pembebasan awal atau pengurangan masa hukuman.
Proses mendapatkan remisi bagi narapidana tidaklah mudah. Mereka harus menunjukkan perilaku yang baik selama menjalani hukuman, serta telah menyelesaikan program rehabilitasi yang ditetapkan oleh lembaga pemasyarakatan. Selain itu, mereka juga harus mendapat rekomendasi dari pihak berwenang sebelum akhirnya dapat memperoleh remisi tersebut.
Bagi narapidana, remisi bukan hanya sekadar pembebasan hukuman, tetapi juga lambang harapan untuk memulai kehidupan yang baru. Mereka sadar bahwa kesempatan yang diberikan ini tidaklah mudah didapat, sehingga banyak dari mereka yang berusaha sebaik mungkin agar dapat memenuhi syarat yang ditetapkan. Proses rehabilitasi pun menjadi bagian penting dalam perjalanan mereka menuju pembebasan.
Lebaran bagi narapidana yang mendapatkan remisi menjadi momen yang penuh haru. Mereka kembali kepada keluarga mereka dengan penuh syukur dan rindu yang mendalam. Tak hanya itu, kehadiran narapidana di tengah keluarga mereka juga membawa kebahagiaan tersendiri bagi keluarga yang menunggu dengan setia. Mereka merayakan Lebaran dengan penuh suka cita, sekaligus sebagai ungkapan syukur karena keluarga mereka kembali utuh.
Salah satu kebahagiaan yang paling dinantikan oleh narapidana saat pulang ke rumah adalah hidangan istimewa dari istri tercinta. Opor ayam, rendang, dan berbagai hidangan Lebaran lainnya menjadi menu yang paling dinanti-nanti oleh narapidana. Rasanya yang lezat dan kenangan manis menjadikan hidangan Lebaran istimewa bagi mereka.
Bagi narapidana, momen Lebaran telah menjadi simbol keajaiban dan harapan baru. Mereka menyadari bahwa kehidupan ini berputar, dan dengan adanya remisi, mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki diri dan memulai kembali kehidupan mereka. Selain itu, momen bersama keluarga dan orang-orang terkasih menjadi nilai yang tak ternilai bagi para narapidana yang mendapatkan remisi.
Pada akhirnya, momen Lebaran bagi narapidana yang mendapatkan remisi bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga cermin dari kekuatan untuk bisa bangkit dari keterpurukan. Kehadiran mereka di tengah keluarga diimbangi dengan rasa syukur yang mendalam. Dan suguhan opor ayam buatan istri tercinta akan selalu menjadi lambang cinta dan harapan bagi mereka untuk memulai kehidupan yang baru setelah mendapatkan kesempatan pembebasan.