Sumber foto: Kompas.com

Murdaya Poo Dikremasi di Bukit Dagi, Borobudur: Prosesi Penuh Makna dan Haru

Tanggal: 8 Mei 2025 10:25 wib.
Tampang.com – Pada Rabu (7/5/2025), jenazah Murdaya Widyawimarta Poo, atau lebih dikenal dengan nama Murdaya Poo, akhirnya menjalani prosesi kremasi di Bukit Dagi, kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Kremasi ini menandai penghormatan terakhir bagi pengusaha sukses yang memiliki Pondok Indah Mal tersebut, yang telah meninggal dunia sejak 14 April 2025.

Jenazah Murdaya sebelumnya disemayamkan di Vihara Griya Vipasana Avalokitesvara (GVA) Mendut, Kabupaten Magelang, sebelum akhirnya dipindahkan ke kaki Bukit Dagi pada Selasa (6/5/2025) untuk menjalani prosesi kremasi.

Proses Kremasi Dimulai dengan Doa-doa dan Penyulutan Api oleh Keluarga

Prosesi kremasi dimulai pada pukul 09.50 WIB, dengan peti jenazah yang berisi almarhum Murdaya Poo diberangkatkan menuju puncak Bukit Dagi. Sesampainya di lokasi kremasi, api perlahan-lahan mulai membakar peti jenazah yang ditutupi dengan batangan kayu. Siti Hartati Tjakra Murdaya, istri mendiang, bersama ketiga anaknya, ikut menyulut api sebagai simbol penghormatan terakhir kepada sang suami dan ayah.

Kremasi ini menggunakan kayu cendana dan gaharu, dengan total bobot mencapai 1,5 ton. Prosesi ini dipimpin oleh Lama (biksu) asal Tibet, Chungpo Gyalton Rinpoche, yang dengan khusyuk memimpin doa-doa sebelum api menyala.

Warga Tolak Kremasi di Lahan Pribadi, Keluarga Bersyukur Proses Berlangsung di Borobudur

Awalnya, rencana kremasi Murdaya Poo akan dilaksanakan di lahan milik istrinya, Siti Hartati Murdaya, yang terletak di Dusun Ngaran II, Desa/Kecamatan Borobudur. Namun, rencana tersebut batal setelah adanya penolakan dari warga setempat. Meski demikian, keluarga merasa bersyukur karena proses kremasi akhirnya bisa dilakukan di kompleks Candi Borobudur, sebuah tempat yang dianggap lebih sesuai dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat sekitar.

Prajna Murdaya, anak sulung Murdaya, menyampaikan bahwa kremasi ini diperkirakan akan selesai dalam waktu 2-3 jam jika menggunakan api besar, atau 5-8 jam dengan api yang lebih kecil. Dia juga menambahkan bahwa abu jenazah tidak langsung dikumpulkan setelah api padam karena masih dalam kondisi panas.

Abu Jenazah akan Dibawa pada Peringatan Tri Suci Waisak 2025

Setelah proses kremasi selesai, abu jenazah Murdaya Poo akan disimpan dalam sebuah guci. Proses ini rencananya dilakukan pada 9 Mei 2025, dan pada 12 Mei 2025, abu akan dibawa ke altar untuk turut didoakan dalam peringatan Tri Suci Waisak 2569 BE di Candi Borobudur.

Keluarga Murdaya Poo berharap proses tersebut bisa berlangsung dengan khidmat dan memberikan makna mendalam, terutama bagi mereka yang hadir untuk memberikan penghormatan terakhir.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved