Sumber foto: google

Motif Pelaku Memaku Kucing hingga Tewas di Malang: Suka Buang Air Besar Sembarangan

Tanggal: 24 Jun 2024 07:57 wib.
Ketegangan masyarakat Malang, khususnya di kawasan Perumahan Puncak Permata Sengkaling, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur melejit setelah kasus pemaku kucing yang mengakibatkan kematian hewan tersebut terungkap. Kepala Bagian Humas Polres Malang, Ipda Dicka Ermantara, dalam pengakuannya, menjelaskan bahwa pelaku dengan inisial IW (40) melakukan perbuatan tersebut lantaran merasa kesal dengan perilaku kucing yang membuang kotoran sembarangan.

Menurut Dicka, pelaku merasa terganggu dengan aktivitas kucing yang sering membuang kotoran sembarangan dan merusak lingkungan sekitar. Perilaku kucing tersebut menjadi pemicu ketegangan bagi pelaku yang bekerja di rumah, sehingga akhirnya memutuskan untuk mengambil tindakan ekstrim yang mengakibatkan kucing tewas di akibatkan kebrutalan pelaku. 

Pelaku yang berinisial IW (40) diketahui memiliki hubungan keluarga dengan pelapor, orang yang pertama kali menemukan peristiwa tersebut dan mempublikasikannya di media sosial. Hubungan keluarga ini menambah kompleksitas kasus ini karena ada keterikatan emosional di antara pihak-pihak yang terlibat. 

Pelaku berhasil diamankan oleh pihak kepolisian setelah kasus ini viral di media sosial. Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengakui perbuatannya namun tidak ditahan oleh pihak kepolisian. Hal ini menimbulkan pertanyaan tersendiri bagi masyarakat terkait tindakan yang seharusnya diambil oleh pihak penegak hukum terhadap pelaku.

Sementara itu, pelaku IW (40) menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat dan pecinta kucing atas perbuatannya yang menyebabkan kematian hewan tersebut. Meskipun meminta maaf, pelaku membantah tudingan bahwa dirinya menggorok kucing tersebut. Namun, berdasarkan penjelasan pelaku, luka dan darah pada tubuh kucing terjadi akibat pukulan dan lemparan menggunakan batu.

Dari foto-foto yang beredar di media sosial, kondisi mayat kucing tersebut memperlihatkan luka sayatan di bagian punggung, kepala, dan leher. Tidak hanya itu, terlihat juga darah yang keluar dari mulut kucing serta kakinya yang terpaku di pohon hingga mengakibatkan putusnya kaki tersebut. Kondisi ini menunjukkan kebrutalan pelaku yang mengakibatkan kematian kucing dengan cara yang tragis.

Menurut Mira (37), seorang warga di kawasan Perumahan Puncak Permata Sengkaling, mayat kucing ditemukan di halaman rumahnya pada Selasa pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Penemuan mayat kucing tersebut mengejutkan warga sekitar dan menimbulkan rasa keprihatinan dalam masyarakat terhadap perlakuan kejam terhadap hewan.

Kasus ini mencerminkan pentingnya kesadaran akan perlindungan dan kesejahteraan hewan di masyarakat. Perilaku kekerasan terhadap hewan harus menjadi perhatian serius bagi institusi penegak hukum dan masyarakat secara luas.

Tindakan yang dilakukan oleh pelaku tidak hanya merugikan kucing tersebut secara fisik, namun juga berdampak pada ketegangan emosional masyarakat. Kasus ini juga menunjukkan bahwa kurangnya kesadaran akan perlindungan hewan dan kurangnya pemahaman akan kesejahteraan hewan di lingkungan sekitar juga perlu menjadi perhatian bagi seluruh masyarakat.  

Perilaku kekerasan terhadap hewan, apapun alasannya, tidak dapat dibenarkan dan harus dipertanggungjawabkan. Perlindungan hukum terhadap hewan merupakan bagian dari kesadaran akan hak asasi hewan yang harus diakui dan dilindungi dalam masyarakat. Pentingnya pemahaman ini bisa menjadi langkah awal untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved