Sumber foto: Google

"Monumen Sunyi" di Jantung Sudirman: Jejak Krisis Moneter yang Tak Kunjung Usai

Tanggal: 20 Mei 2025 21:32 wib.
Tampang.com | Di tengah hiruk pikuk pusat bisnis Jakarta, tepat di Jalan Jenderal Sudirman yang dipenuhi pencakar langit dan simbol kemajuan ibu kota, ada satu bangunan yang justru membeku dalam waktu. Di samping megahnya Sahid Sudirman Center, berdiri sebuah gedung tua tak selesai—luka arsitektural yang telah lama dibiarkan terbuka.

Bangunan itu kini lebih menyerupai kerangka besi tua daripada proyek metropolitan. Dinding-dindingnya tak utuh, besi-besinya sudah berkarat, dan debu masa lalu tampak tak pernah tersapu. Bagi sebagian warga, bangunan itu adalah misteri yang terus mengendap selama lebih dari dua dekade.

“Udah lama banget, sebelum tahun 2000-an juga udah kayak gitu,” ujar Pandri (53), warga sekitar yang sehari-hari melewati bangunan tersebut, saat ditemui pada Jumat (16/5/2025).


Simbol Gagalnya Sebuah Ambisi

Pandri menyebut bangunan itu dibangun nyaris bersamaan dengan Sahid Sudirman Center. Namun, ibarat dua anak yang lahir bersamaan, satu tumbuh menjadi raksasa kota, yang lain justru ditinggal tanpa arah. Tertutup seng biru di bagian bawah, namun dari lantai lima gedung-gedung sekitar, tampak jelas rangka besi tua yang menghitam.

“Kalau dari atas kelihatan jelas, udah penuh karat semua,” ungkap Pandri.


Dibongkar Perlahan, Identitasnya Masih Misterius

Agus (49), tukang parkir yang telah lama menjaga area itu, menambahkan bahwa pembongkaran bangunan sudah dimulai sejak dua tahun lalu. Namun, misteri masih menyelimuti siapa pemilik bangunan tersebut dan apa yang sebetulnya ingin dibangun di sana.

“Dulu katanya sempat tinggi banget, sampai 20 lantai,” katanya. “Tapi siapa yang bangun, buat apa, kita nggak tahu pasti.”

Ketika tim media mencoba mendekat, seorang petugas keamanan hanya menjawab singkat, “Masih beroperasi.”


Disebut Sebagai Proyek Gagal Bank BDNI

Baru-baru ini, bangunan ini kembali viral di media sosial setelah akun Instagram @aboutdkj mengunggah video lokasi tersebut. Disebutkan bahwa dulunya, gedung itu dirancang sebagai kantor pusat Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI). Namun semua itu sirna setelah krisis moneter 1997–1998 menghantam dan melikuidasi bank tersebut.

“Sayang banget ya. Katanya dulu mau jadi BDNI Center, tapi akhirnya nggak pernah jadi karena krismon,” tulis akun itu dalam keterangan videonya.


Atmosfer "Zaman yang Punah"

Warganet pun menyebut tempat ini seperti Jurassic Park—bukan karena ada dinosaurus, tapi karena aura masa lalu yang belum juga move on. Kini bangunan dijaga ketat selama 24 jam. Sebagian lahannya bahkan dimanfaatkan sebagai lahan parkir, mungkin satu-satunya fungsi "aktif" dari bangunan yang nyaris menjadi fosil urban ini.

Jejak krisis ekonomi memang kerap memudar dari ingatan kolektif, tapi tidak di sini. Di antara kemegahan Sudirman, bangunan ini masih berdiri sebagai pengingat akan ambisi yang tak pernah selesai dan sejarah yang terus membekas dalam struktur kota.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved