Momen Ramadan dan Naiknya Indeks Kepercayaan Industri ke 53,05

Tanggal: 29 Mar 2024 10:02 wib.
Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Maret 2024 telah mencapai angka 53,05, naik 0,49 poin dari bulan Februari 2024 yang sebesar 52,56.

Kenaikan nilai IKI pada bulan Maret ini sangat dipengaruhi oleh faktor persediaan produk yang mengalami peningkatan sebesar 1,35 poin atau ekspansi tinggi mencapai 55,63, angka ini merupakan yang tertinggi sejak IKI dirilis pada November 2022.

Menurut Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, kondisi ini menunjukkan bahwa produk industri pengolahan terserap secara optimal di pasar, terutama pasar domestik. Momen Ramadan dinilai sebagai salah satu pendorong penyerapan produk industri yang optimal. Hal ini dikarenakan, sejak awal tahun 2024, ketidakstabilan kondisi perekonomian global telah menekan pesanan dan produksi industri pengolahan Indonesia.

Selain itu, nilai IKI dari variabel pesanan baru juga mengalami peningkatan ekspansi sebesar 1,11 poin menjadi 54,25. Stabilnya kondisi Amerika Serikat dan Cina sebagai mitra dagang utama diduga menjadi faktor utama yang mendorong pesanan mengalami peningkatan.

Namun, berbeda dengan kedua variabel lainnya, variabel produksi justru mengalami penurunan sebesar 1,12 poin atau mengalami kontraksi hingga mencapai level 49,33. Hal ini merupakan yang pertama kalinya terjadi sejak IKI dirilis. Penurunan produksi ini diduga terjadi karena keputusan produsen untuk menghabiskan persediaan produk yang menumpuk sejak akhir 2023.

Dilihat dari subsektornya, peningkatan nilai IKI pada bulan Maret ini dipengaruhi oleh kenaikan nilai IKI pada 15 subsektor industri pengolahan, serta adanya empat subsektor yang mengubah level menjadi ekspansi. Keempat subsektor tersebut antara lain adalah subsektor industri komputer, barang elektronik, dan optik; industri peralatan listrik; industri alat angkutan lainnya; dan industri pengolahan lainnya.

Sehingga, dengan demikian, jumlah subsektor yang mengalami ekspansi menjadi 21 subsektor dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2023 sebesar 96,20 persen. Adapun subsektor yang mengalami kontraksi adalah subsektor industri tekstil dan industri kayu, barang kayu, dan gabus.

Terkait industri makanan dan minuman, nilai IKI dengan ekspansi terbesar masih dialami oleh industri minuman, meskipun nilai IKI mengalami penurunan sebesar 0,59 poin akibat penurunan nilai IKI produksi sebesar 3,49 poin. Diikuti oleh industri makanan yang mengalami kenaikan nilai IKI sebesar 0,94 poin, yang melampaui industri farmasi, obat kimia, dan tradisional.

Sementara untuk kenaikan nilai IKI terbesar, beberapa subsektor mengalami peningkatan yang signifikan. Antara lain subsektor industri pengolahan lainnya mengalami kenaikan sebesar 5,91 poin karena adanya peningkatan pesanan dari luar negeri dan domestik. Subsektor industri alat angkutan lainnya juga mengalami peningkatan sebesar 4,37 poin karena adanya peningkatan pesanan domestik, serta industri komputer, barang elektronik, dan optik yang naik sebesar 4,02 poin dikarenakan adanya peningkatan produksi dan peningkatan serapan produk di pasar luar negeri dan domestik.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved