Momen Jempol Diplomasi: Prabowo dan Donald Trump Kompak di KTT Gaza, Simbol Solidaritas Global?

Tanggal: 14 Okt 2025 22:22 wib.
Momen langka dan penuh makna terjadi di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Solidaritas Gaza yang digelar pekan ini, ketika Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, dan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terlihat kompak berpose sambil mengacungkan jempol dalam sesi foto bersama.

Pose sederhana ini langsung mencuri perhatian media internasional dan publik, memunculkan berbagai spekulasi dan interpretasi soal makna di balik momen tersebut dari simbol diplomasi, pesan solidaritas, hingga potensi arah hubungan internasional ke depan.

 

Pertemuan Dua Tokoh Kontroversial di Panggung Global

Baik Prabowo Subianto maupun Donald Trump dikenal sebagai tokoh politik yang karismatik, kontroversial, dan kuat dalam retorika nasionalismenya. Pertemuan keduanya dalam forum sekelas KTT Gaza langsung menjadi sorotan karena keduanya mewakili dua kutub geopolitik yang berbeda namun sama-sama vokal menyuarakan isu global dari perspektif nasional mereka masing-masing.

Kehadiran Prabowo dalam KTT ini mewakili posisi Indonesia yang konsisten mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Sementara Trump, meski tidak lagi menjabat sebagai Presiden AS, masih menjadi tokoh berpengaruh dalam politik internasional, terutama karena kebijakan luar negerinya di Timur Tengah selama masa jabatannya.

Momen ketika keduanya berdiri berdampingan, tersenyum, dan mengacungkan jempol ke arah kamera, menjadi gambar yang viral di media sosial dan memunculkan berbagai analisis diplomatik.

 

Simbol Apa di Balik “Jempol” Itu?

Dalam diplomasi internasional, bahasa tubuh sering kali berbicara lebih keras dari kata-kata. Gestur “thumbs up” atau jempol ke atas secara universal dipahami sebagai simbol positif, apresiasi, atau persetujuan. Namun dalam konteks politik dan diplomasi, gestur ini bisa memiliki makna yang lebih kompleks.

Beberapa pengamat politik menilai bahwa pose jempol Prabowo dan Trump adalah simbol kesepahaman atas nilai-nilai bersama, terutama dalam hal kedaulatan negara dan pentingnya solusi damai yang adil bagi konflik Israel-Palestina. Pose tersebut juga menunjukkan bahwa meski berbeda latar belakang dan kebijakan, dialog dan diplomasi tetap menjadi jalan utama penyelesaian masalah global.


“Itu bukan hanya pose biasa. Di balik simbol jempol itu, ada pesan: kita bisa berdiri bersama, meskipun berasal dari sistem politik dan pandangan dunia yang berbeda,” ujar analis hubungan internasional Universitas Indonesia, Dr. Fitrah Maulana.


 

Prabowo: Diplomasi Aktif untuk Palestina

Prabowo Subianto dalam beberapa tahun terakhir memang menunjukkan peran aktif dalam diplomasi pertahanan dan kemanusiaan, termasuk isu Palestina. Dalam pidatonya di KTT Gaza, Prabowo menyampaikan dengan tegas bahwa Indonesia mendukung gencatan senjata segera, pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, serta dimulainya proses perdamaian yang adil dan berkelanjutan.

Ia juga menekankan bahwa Indonesia, sebagai negara demokrasi besar dengan mayoritas Muslim, memiliki tanggung jawab moral dan historis untuk terus berdiri bersama rakyat Palestina.

Pidato tersebut mendapat sambutan hangat dari delegasi negara-negara Arab dan negara nonblok, memperkuat citra Indonesia sebagai kekuatan moderat yang konsisten dalam diplomasi internasional.

 

Trump dan Isu Gaza: Arah Baru atau Sikap Simbolik?

Sementara itu, kehadiran Donald Trump dalam KTT ini juga menarik perhatian. Meski selama masa kepresidenannya Trump dikenal pro-Israel bahkan memindahkan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem kehadirannya di forum Gaza ini memunculkan pertanyaan apakah ada perubahan sikap atau sekadar kunjungan simbolis.

Beberapa analis menilai Trump tengah membangun kembali citra globalnya menjelang pemilihan presiden AS 2026. Dengan menunjukkan empati terhadap krisis kemanusiaan di Gaza, Trump berusaha menjangkau kelompok pemilih yang lebih luas dan memperkuat jejaring internasionalnya.

 

Momen yang Dikenang, Bukan Sekadar Foto

Foto Prabowo dan Trump berpose jempol bukan hanya akan jadi arsip media. Ini adalah momen visual yang bisa dikenang dan digunakan sebagai simbol diplomasi soft power Indonesia. Dalam era digital, satu foto bisa menyampaikan pesan lebih kuat daripada puluhan paragraf pidato.

Banyak pihak melihat ini sebagai sinyal bahwa Indonesia siap berperan lebih besar dalam forum-forum global, tidak hanya dalam isu Palestina, tetapi juga dalam menjaga keseimbangan geopolitik dunia yang semakin kompleks.

 

Jempol untuk Diplomasi, Jempol untuk Perdamaian

Garisan jempol Prabowo dan Trump di KTT Gaza adalah momen langka yang menyatukan dua tokoh besar dengan latar belakang yang berbeda dalam satu bingkai foto. Bagi Indonesia, ini menjadi sinyal kuat bahwa diplomasi, bahkan yang paling sederhana sekalipun, tetap bisa menciptakan gema besar di kancah internasional.

Mungkin hanya sebuah pose. Tapi dalam konteks global saat ini, sebuah jempol bisa berarti harapan, solidaritas, dan komitmen terhadap perdamaian. Dan dalam hal itu, Prabowo dan Trump telah memberi sinyal kepada dunia: saatnya dunia bersatu, bukan terpecah.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved