Modernisasi vs Tradisi, Apakah Budaya Lokal Masih Dihargai?
Tanggal: 17 Mei 2025 13:00 wib.
Tampang.com | Modernisasi dan globalisasi membawa perubahan besar dalam pola kehidupan masyarakat Indonesia. Namun, perubahan ini juga menimbulkan kekhawatiran atas hilangnya nilai-nilai budaya lokal yang selama ini menjadi identitas bangsa.
Budaya Lokal Tergerus Gaya Hidup Modern
Gaya hidup modern yang serba cepat dan terhubung dengan teknologi digital sering membuat generasi muda kurang tertarik pada tradisi dan budaya leluhur. Festival, bahasa daerah, serta seni tradisional mulai kehilangan pengikut dan pelaku aktif.
“Kalau tidak ada upaya sadar untuk melestarikan, kita bisa kehilangan akar budaya yang sangat penting bagi jati diri bangsa,” ujar Dr. Wayan Suharta, antropolog dari Universitas Indonesia.
Peluang dan Tantangan Pelestarian Budaya
Meskipun ada inisiatif pemerintah dan komunitas untuk mengangkat kembali budaya lokal lewat pendidikan dan festival, tantangan tetap besar, terutama soal pendanaan dan minat masyarakat luas.
Peran Media dan Teknologi sebagai Jembatan
Media dan teknologi dapat menjadi alat efektif untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal ke generasi muda, asalkan dikelola dengan pendekatan kreatif dan menarik.
Jika Budaya Tergerus, Identitas Bangsa Bisa Pudar
Kehilangan budaya lokal bukan sekadar kehilangan tradisi, tapi juga hilangnya warisan yang menguatkan persatuan dan keberagaman bangsa Indonesia.