Misteri Pembacokan Pegawai Kejagung di Depok: Korban Baru Sadar Terluka Setibanya di Rumah
Tanggal: 29 Mei 2025 23:08 wib.
Depok, Tampang.com – Seorang pegawai Kejaksaan Agung (Kejagung) RI berinisial DSK menjadi korban pembacokan oleh orang tidak dikenal (OTK) di Depok pada Sabtu (24/5/2025) dini hari. Ironisnya, DSK baru menyadari pergelangan tangannya terluka parah akibat senjata tajam setelah ia tiba di kediamannya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Depok, AKBP Bambang Prakoso, menjelaskan bahwa insiden ini terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. DSK saat itu sedang berkendara pulang dari Blok M, Jakarta Selatan, setelah bertemu rekannya. “Karena merasa terancam, (korban) menguatkan diri untuk melanjutkan perjalanan hingga ke rumahnya. Setelah di rumah baru memeriksa pergelangan tangannya telah ada luka,” ucap Bambang kepada wartawan, Rabu (28/5/2025).
Kronologi Penyerangan di Jalan Raya Pengasinan
Menurut keterangan Bambang, DSK melintasi Jalan Raya Pengasinan, Sawangan, Depok. Sekitar 800 meter sebelum mencapai rumahnya, DSK melihat sepeda motor dari arah berlawanan mendekatinya. “Kemudian ada sepeda motor yang berlawanan arah menghampiri yang bersangkutan. Di situ, korban mendengar ada kata-kata ‘sikat!’,” ujar Bambang.
Setelah mendengar teriakan tersebut, korban merasakan tangannya terkena benda tajam, namun ia tidak bisa melihatnya dengan jelas karena kondisi gelap. "Dari keterangan korban, bahkan korban tidak bisa melihat benda apa yang menyentuh tangannya karena gelap,” terang Bambang.
Luka Serius dan Pemulihan Korban
Menyadari bahwa ia terluka, DSK segera menuju rumah sakit terdekat. Dari pemeriksaan medis, diketahui bahwa serangan tersebut menyebabkan urat di jari kelingking tangan DSK putus, sehingga ia harus menjalani operasi. Saat ini, DSK masih dalam masa pemulihan di rumah sakit.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, menambahkan bahwa insiden ini bermula ketika DSK baru saja pulang kerja dari Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi (Daskrimti) Kejagung pada Jumat (23/5/2025) pukul 21.00 WIB. Dalam perjalanan pulang, DSK sempat berteduh dan minum kopi karena hujan.
Setelah hujan reda, DSK melanjutkan perjalanan. Sekitar pukul 02.30 WIB, ia didekati oleh dua orang yang diduga berboncengan motor dari arah berlawanan. Terduga pelaku kemudian meneriakkan kata "sikat" sambil mengayunkan senjata tajam ke lengan DSK. "Kurang lebih 1 km dari rumah yang bersangkutan, pada saat masih mengendarai sepeda motor dengan kecepatan kurang lebih 60 km/jam, tiba-tiba dari arah depan terdapat dua orang yang berboncengan langsung mendekat saudara DSK dan sambil berteriak 'sikat' sambil mengayunkan senjata tajam ke arah pergelangan tangan saudara DSK," kata Harli pada Selasa (27/5/2025).
Para pelaku juga sempat berteriak "mampus lu" sebelum langsung tancap gas tanpa mengikuti DSK. Meskipun dalam kondisi terluka, DSK sempat melihat dua orang yang mengawasinya dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Hingga saat ini, motif di balik pembacokan ini masih belum diketahui secara pasti, dan pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas pelaku dan motif di balik penyerangan ini. DSK sendiri mengaku tidak memiliki musuh.
Menurut Anda, apa langkah terbaik yang harus dilakukan aparat kepolisian untuk mengungkap kasus pembacokan misterius ini?