Miris! Turis Singapura Jadi Korban Pelecehan Seksual di Braga Bandung
Tanggal: 4 Jan 2025 14:36 wib.
Tampang.com | Sebuah cerita yang menggemparkan warga Bandung, khususnya para wisatawan, viral di media sosial tentang seorang turis asal Singapura berinisial J yang mengalami peristiwa tidak mengenakan saat berjalan di trotoar Braga, Kota Bandung pada malam Selasa, 31 Desember 2024.
Menurut informasi yang beredar, J mengalami pelecehan seksual setelah dirinya berjalan bersama suaminya, menjelang pergantian tahun 2025 dan diikuti oleh beberapa seorang pria. Video yang merekam kejadian tersebut memperlihatkan beberapa pria tampak mengikuti kedua pasangan ini. Namun tak berselang lama, beberapa pelaku berjalan di belakang mereka hingga terjadi pelecehan tersebut. Suami dari korban, D, menjelaskan bahwa saat kejadian mereka sedang berjalan di sekitar Braga. D mengatakan bahwa mereka merasa diikuti oleh beberapa anak laki-laki selama 10 menit sebelum kejadian tersebut terjadi.
Pada waktu kejadian, J mendapat sentuhan dari anak-anak itu dan D langsung menoleh ke arah mereka, membuat beberapa anak itu pergi. Karena merasa tidak aman, mereka memutuskan untuk berjalan di ruas yang lain. Menurut keterangan D, anak tersebut tidak berbicara atau berinteraksi dengan mereka setelah kejadian, dan mereka berlari cepat menuju sebuah toko setelah D menoleh.
Kasus pelecehan seksual yang dialami turis asing ini tentu menjadi sorotan publik, terutama pemerintah setempat. Menyikapi hal ini, jajaran Pemerintah Kota Bandung bersama Polrestabes Bandung tengah melakukan pencarian terhadap terduga pelaku. Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan tim Intel dan Satreskrim Polrestabes Bandung untuk mengusut kasus ini.
Dalam tanggapannya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Arief Syaifudin, menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh wisatawan di Kota Bandung. Beliau menekankan bahwa kenyamanan para wisatawan adalah prioritas utama bagi pihak berwenang. Sementara itu, Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Bandung, Uum Sumiati, menyatakan bahwa pihaknya tengah mengidentifikasi korban dan akan memberikan dukungan pendampingan kepada korban. Hal ini merupakan upaya untuk memberikan perlindungan maksimal bagi korban.
Kasus ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang dan masyarakat umum. Tidak hanya sebagai pelajaran bagi para pelaku untuk tidak melakukan tindakan pelecehan, tetapi juga sebagai bentuk dukungan bagi korban pelecehan seksual, terutama para turis asing yang berkunjung ke Indonesia. Diharapkan adanya kebijakan yang lebih ketat untuk menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, khususnya di daerah pariwisata seperti Kota Bandung. Semua pihak, baik pemerintah, kepolisian, maupun masyarakat, perlu bersinergi untuk mencegah kasus serupa terulang di masa mendatang dan memberikan perlindungan bagi para korban.