Sumber foto: daerah.sindonews.com

Menyelami Peran Strategis Sultan Agung Hanyokrokusumo dalam Perlawanan Mataram Melawan VOC

Tanggal: 10 Jul 2024 19:14 wib.
Sultan Agung Hanyokrokusumo, merupakan salah satu tokoh yang sangat berperan dalam perlawanan Mataram melawan VOC pada abad ke-17. Beliau dikenal sebagai pemimpin yang tangguh, bijaksana, dan strategis dalam memimpin perang melawan penjajah Belanda. Dalam artikel ini, kita akan menyelami peran strategis Sultan Agung Hanyokrokusumo dalam perlawanan Mataram melawan VOC yang meletakkan pondasi kuat bagi perlawanan nasional Indonesia di masa mendatang.

Sultan Agung Hanyokrokusumo, lahir dengan nama Raden Mas Juminah, adalah putra dari Panembahan Seda Krapyak, seorang raja kecil dari Mataram. Beliau naik takhta pada tahun 1613 dan segera memulai langkah-langkah untuk memperluas kekuasaannya, termasuk membangun kekuatan militer yang tangguh. Melalui kebijaksanaan dan strategi militer yang cerdas, Sultan Agung mampu memperluas wilayah kekuasaannya hingga mencapai puncak kejayaannya. Salah satu kontribusi terbesar Sultan Agung adalah upayanya dalam menggalang persatuan di antara kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah untuk bersatu melawan penjajah Belanda.

Dalam perlawanan melawan VOC, Sultan Agung Hanyokrokusumo mengembangkan strategi perang yang terbukti sangat efektif dalam menghadapi tentara Belanda yang lebih modern secara teknologi. Beliau memperkuat aliansi dengan kerajaan-kerajaan lain di Jawa dan berhasil memadamkan pemberontakan di wilayah kekuasaannya. Selain itu, beliau juga mengadakan reformasi militer, memperkuat pertahanan, serta membangun infrastruktur yang mendukung perang. Semua tindakan tersebut diambil dengan tujuan untuk menguatkan posisi Mataram dalam menghadapi VOC yang semakin mengancam.

Salah satu momen penting dalam perlawanan Mataram melawan VOC adalah saat terjadinya Perang Surabaya pada tahun 1625. Pada saat itu, Mataram berhasil merebut kembali kendali atas pelabuhan Surabaya yang sebelumnya dikuasai oleh VOC. Keberhasilan ini merupakan bukti dari strategi perang yang diimplementasikan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo, serta kekuatan militer yang berhasil dikonsolidasikan di bawah kepemimpinannya.

Namun, perlawanan Mataram melawan VOC bukanlah hal yang mudah. Meskipun Sultan Agung Hanyokrokusumo telah mempersiapkan dengan baik, VOC tetap mampu membawa perlawanan yang sengit. Konflik tersebut berakhir dengan perjanjian perdamaian yang dinilai merugikan pihak Mataram. Meski demikian, perlawanan sengit ini telah meninggalkan warisan kepahlawanan yang melekat pada nama Sultan Agung Hanyokrokusumo.

Peran strategis Sultan Agung Hanyokrokusumo dalam perlawanan Mataram melawan VOC tidak dapat diragukan. Beliau merupakan figur yang memiliki visi jauh ke depan dalam menghadapi ancaman penjajah. Kontribusi beliau dalam mempersatukan kekuatan Jawa Tengah, mengembangkan strategi perang yang efektif, dan memimpin dengan bijaksana telah memberikan fondasi kuat bagi perlawanan nasional Indonesia di masa mendatang. Dengan memahami peran strategis Sultan Agung Hanyokrokusumo, kita dapat belajar dari sejarah dan mengambil inspirasi untuk membangun ketahanan nasional yang kokoh di masa depan.

Dengan demikian, keberadaan Sultan Agung Hanyokrokusumo tidak hanya berpengaruh pada masa lalu, namun juga memberikan pelajaran yang berharga bagi generasi-generasi selanjutnya tentang pentingnya persatuan, kebijaksanaan, dan kekuatan dalam menghadapi ancaman dari luar.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved