Menyediakan Privasi untuk Anak: Pentingnya Mandiri Sejak Usia SD

Tanggal: 21 Jul 2025 10:30 wib.
Pritta Tyas, seorang psikolog klinis dan keluarga yang berpengalaman, mengungkapkan pentingnya memberikan privasi kepada anak-anak, terutama ketika mereka mulai memasuki jenjang sekolah dasar. Dalam sebuah diskusi yang berlangsung di Jakarta pada hari Minggu, Pritta menyatakan bahwa memberikan kesempatan kepada anak untuk mandi sendiri sebaiknya dimulai sejak mereka berusia 5 hingga 6 tahun. 

“Anak-anak yang sudah memulai sekolah dasar adalah salah satu tanda bahwa mereka telah siap untuk memiliki ruang pribadi. Namun, jika anak sudah berusia lebih dari 7 tahun, sebaiknya orang tua tidak lagi mengawasi mereka saat mandi, terutama jika orang tua dan anak memiliki jenis kelamin yang berbeda, sebagai bentuk penghormatan kepada anak,” jelas Pritta.

Sebelum memasuki usia SD, Pritta menyarankan agar orang tua mulai melatih anak untuk mandiri saat mandi. Idealnya, anak yang berusia tiga tahun sudah bisa diperkenalkan untuk melakukan kegiatan ini dengan pengawasan orang tua. Ketika anak berusia tiga tahun, mereka umumnya sudah mengembangkan keterampilan motorik yang cukup baik, seperti kemampuan menggunakan spons untuk membersihkan tubuh mereka sendiri. 

“Pada usia ini, sebaiknya kolaborasi antara anak dan orang tua tetap ada. Misalnya, biarkan anak menggosok bagian tubuh yang mudah dijangkau, sementara orang tua bisa membantu pada bagian yang lebih sulit,” imbuhnya.

Meminta anak untuk mandi sering kali menjadi tantangan bagi para orang tua. Pritta menekankan pentingnya memotivasi anak dengan cara yang positif mengenai rutinitas mandi. “Kita tidak ingin anak merasa terpaksa mandi hanya karena takut mendapat konsekuensi dari orang tua, seperti dilarang bermain atau diberikan iming-iming hadiah. Kita ingin anak memahami bahwa mandi adalah bagian dari perawatan diri yang tak bisa ditinggalkan,” ujar Pritta.

Untuk membuat mandi terasa lebih menyenangkan, orang tua disarankan untuk menghadirkan elemen-elemen menarik di kamar mandi. Misalnya, menempatkan mainan yang disukai anak, memperbolehkan mereka bermain dengan gelembung sabun, atau menempelkan stiker yang menunjukkan langkah-langkah dalam mandi.

“Penting untuk menciptakan suasana yang menarik di kamar mandi, seperti dengan menggunakan mainan karet—jika anak suka dinosaur, mereka dapat ‘mandikan’ dinosaur tersebut, dengan dilihat dari sudut pandang mereka,” terang Pritta.

Saat anak menginjak usia enam tahun ke atas, orang tua dapat mulai menjelaskan alasan ilmiah di balik pentingnya mandi. “Kita bisa memberikan penjelasan yang logis, misalnya bahwa keringat bisa membawa bakteri, sehingga penting sekali bagi anak untuk mengembangkan pemahaman positif tentang mandi,” tutupnya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved