Sumber foto: iStock

Menteri ESDM Ungkap Rencana Bangun Industri LPG untuk Reduksi Impor

Tanggal: 13 Sep 2024 16:36 wib.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, telah mengungkapkan rencana pemerintah untuk membangun industri Liquefied Petroleum Gas (LPG) di dalam negeri. Langkah ini diambil dalam rangka mengurangi ketergantungan pada impor LPG dan dalam upaya menjaga keseimbangan ekonomi serta mengurangi defisit pada neraca perdagangan dan devisa negara. Bahlil menyampaikan bahwa pembangunan industri LPG di dalam negeri akan memanfaatkan potensi C3 (propane) dan C4 (butana) guna mengurangi ketergantungan pada impor LPG.

Menurut Bahlil, saat ini Indonesia mengeluarkan devisa yang signifikan sekitar Rp450 triliun setiap tahun untuk impor LPG, yang berkontribusi pada neraca perdagangan dan pembayaran negara. Oleh karena itu, pembangunan industri domestik dianggap sebagai solusi yang penting untuk mengurangi beban tersebut.

Selain industri LPG, Bahlil juga menyoroti pentingnya pengembangan jaringan gas rumah tangga sebagai bagian dari upaya pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Saat ini, pemerintah sedang membangun pipa gas dari Aceh hingga Pulau Jawa sebagai langkah untuk memfasilitasi distribusi gas di wilayah tersebut. Bahlil menjelaskan bahwa pembangunan jaringan gas rumah tangga bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga sebagai instrumen untuk memediasi distribusi gas antar daerah.

Di sisi lain, untuk mendorong investasi di sektor hulu migas, pemerintah sedang merumuskan langkah-langkah komprehensif yang melibatkan penyederhanaan regulasi perizinan. Bahlil menegaskan bahwa perizinan yang berbelit-belit saat ini akan disederhanakan dengan merumuskan ulang lebih dari 300 izin yang ada. Langkah ini diharapkan dapat menarik minat investor untuk berinvestasi di sektor hulu migas.

Selain penyederhanaan perizinan, Bahlil juga menekankan pentingnya memberikan insentif menarik bagi investor di sektor hulu minyak dan gas. Pemerintah akan memperhatikan berbagai insentif yang dapat menarik investor asing untuk berinvestasi di sektor hulu migas, di tengah persaingan global yang semakin ketat dalam menarik Foreign Direct Investment (FDI).

Dengan adanya rencana pembangunan industri LPG di dalam negeri, pengembangan jaringan gas rumah tangga, dan upaya pemerintah dalam mendorong investasi di sektor hulu migas, diharapkan dapat memberikan dampak positif pada perekonomian Indonesia. Langkah-langkah ini juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor LPG, meningkatkan pelayanan energi kepada masyarakat, serta memberikan peluang investasi yang lebih menarik di sektor hulu migas.

Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi defisit pada neraca perdagangan dan pembayaran negara, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan adanya langkah-langkah strategis ini, diharapkan Indonesia dapat menjadi negara yang lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan energi, serta terus mengembangkan sektor energi dalam rangka mendukung pembangunan nasional.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved