Menteri ESDM Pastikan Tidak Akan Ada Pembatasan Konsumen BBM Subsidi Pada 1 September 2024
Tanggal: 5 Agu 2024 08:07 wib.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif telah memberikan jaminan bahwa tidak akan ada pembatasan konsumen untuk BBM subsidi, seperti Pertalite dan Solar, pada tanggal 1 September 2024.
Arifin menjelaskan bahwa pemerintah masih tengah mempertimbangkan kebijakan tersebut. Hal ini dikarenakan regulasi yang menjadi dasar kebijakan tersebut, yaitu Revisi Peraturan Presiden (Perpres) No 191 Tahun 2014, masih belum diterbitkan.
"(Pembatasan BBM subsidi) pada 1 September? Tidak, kita masih sedang membahas masalah tersebut. Belum ada keputusan yang final," tegasnya saat berbicara dengan awak media di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jumat (26/7).
Ketika ditanya mengenai kemungkinan bahwa pembatasan konsumen BBM subsidi mungkin tidak akan terjadi pada tahun ini, Arifin mengindikasikan bahwa hal tersebut memang benar.
Tidak hanya itu, Arifin juga sedang meninjau kembali rencana peluncuran produk BBM baru dengan kandungan sulfur yang rendah. Produk BBM ini adalah jenis Solar (diesel) yang akan didistribusikan oleh PT Pertamina (Persero).
"Kita masih perlu meninjau ulang rencana peluncuran BBM dengan kandungan sulfur yang rendah," ujar Arifin.
Sebelumnya, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah menggelar rapat untuk membahas pembatasan BBM bersubsidi yang dihadiri oleh beberapa pihak terkait, seperti Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, BPH Migas, dan PT Pertamina (Persero).
Setelah rapat selesai, Airlangga menegaskan bahwa tidak akan ada pembatasan bagi pembeli BBM subsidi pada tanggal 17 Agustus 2024, sebagaimana yang juga disampaikan oleh Presiden Jokowi.
"Tidak akan ada pembatasan untuk BBM, namun akan dilakukan sosialisasi agar tepat sasaran," ujar Airlangga di kantornya, Selasa (16/7).
Airlangga juga menyebutkan bahwa pemerintah sedang menyiapkan rencana program sosialisasi mengenai BBM jenis baru. Rencananya, kegiatan sosialisasi ini akan dilakukan pada 1 September 2024.
BBM jenis baru ini memiliki kandungan sulfur yang rendah pada minyak solar dengan menggunakan bahan bakar nabati bioetanol. Produk BBM baru ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pengurangan emisi dibandingkan dengan bahan bakar fosil, sejalan dengan standar Euro IV. Menurut Airlangga, penerapan BBM jenis baru ini juga merupakan bagian dari upaya untuk mendukung program perlindungan lingkungan dan upaya pengurangan emisi gas rumah kaca.