Menlu Rusia Bertemu dengan PM Malaysia untuk Bahas Aliansi BRICS
Tanggal: 29 Jul 2024 23:39 wib.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergey Lavrov, melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim, di Seri Perdana, Putrajaya, pada hari Ahad (28/7/2024). Pertemuan ini membahas isu keikutsertaan Malaysia dalam aliansi BRICS. PM Anwar mengunggah di media sosialnya bahwa ia menerima kunjungan kehormatan Menlu Lavrov, yang saat ini melakukan kunjungan resmi selama dua hari di Malaysia sejak Sabtu (27/7/2024).
Perbincangan seputar isu keikutsertaan Malaysia dalam BRICS menjadi salah satu topik utama dalam pertemuan tersebut. Anwar mengungkapkan bahwa Malaysia telah mengirimkan surat lamaran kepada Rusia sebagai Ketua Organisasi antar pemerintah BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) baru-baru ini.
"Kami menyinggung aspek penguatan kerja sama bilateral, dan Malaysia menegaskan agar hubungan yang sudah ada ditingkatkan dan diperkuat, terutama di sektor investasi dan perdagangan, ilmu pengetahuan dan teknologi, pertanian, pertahanan dan militer, pendidikan serta pariwisata dan kebudayaan," ujar Anwar.
Anwar hadir di pertemuan tersebut bersama dengan Menlu Mohamad Hasan, Menteri Pertahanan Mohamed Khaled Nordin, dan Menteri Pendidikan Tinggi Zambry Abdul Kadir. Mereka juga membahas situasi terkini di Palestina. Anwar menyatakan bahwa Malaysia dan Rusia menekankan perlunya gencatan senjata permanen, bantuan kemanusiaan segera, serta pengakuan Negara Palestina sebagai anggota penuh PBB.
Terkait Ukraina, Malaysia menyerukan dialog dan diskusi sebagai jalan keluar dari konflik ini, kata Anwar.
Pertemuan antara Menlu Rusia dan PM Malaysia menunjukkan adanya minat kedua negara untuk memperkuat kerja sama bilateral, terutama dalam sektor-sektor yang diungkapkan oleh Anwar. Malaysia nampaknya tertarik untuk memperluas jaringan investasi dan perdagangan dengan Rusia, sementara Rusia juga dapat mempercepat ekspansinya di kawasan Asia Tenggara melalui kerja sama dengan Malaysia.
Pertemuan ini dapat menjadi kesempatan bagi Malaysia untuk lebih terlibat dalam kerja sama dengan negara-negara anggota BRICS. Keikutsertaan Malaysia dalam aliansi ini akan memberikan sejumlah manfaat, termasuk akses lebih luas ke pasar global, kerja sama dalam bidang teknologi, dan potensi investasi yang lebih besar. Selain itu, Malaysia juga dapat memperoleh dukungan politik dan diplomasi yang lebih kuat dari negara-negara anggota BRICS.
Selain itu, isu-isu politik dan konflik regional menjadi fokus dalam pertemuan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Malaysia dan Rusia memiliki perhatian yang sama terhadap stabilitas dan perdamaian di berbagai wilayah, termasuk situasi di Palestina dan Ukraina. Kerjasama antara kedua negara dalam mendukung diplomasi dan penyelesaian konflik dapat menjadi langkah positif untuk memperjuangkan perdamaian dan keadilan di tingkat internasional.