Menlu Israel Meminta Turki Dikeluarkan dari NATO.
Tanggal: 30 Jul 2024 10:09 wib.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, telah memberikan permintaan kepada NATO untuk mencoret keanggotaan Turki dari aliansi pertahanan tersebut. Katz menyerukan kepada para diplomatnya untuk segera melakukan kontak dengan negara-negara anggota NATO, guna memperjuangkan pencoretan Turki dari pakta pertahanan tersebut.
Katz melakukan tindakan ini sebagai respons atas ancaman yang dilontarkan oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, untuk menginvasi Israel dengan retorika yang dianggap berbahaya. Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan bahwa mereka mengutuk komentar Erdogan dan meminta kepada negara-negara anggota NATO untuk mendukung pencoretan Turki dari aliansi pertahanan ini. Hal tersebut diungkapkan dalam laporan dari reuters, Selasa (30/7).
Komentar Erdogan yang menyinggung ini disampaikan saat pertemuan dengan Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party) di Rize, Turki. Dia memuat isyarat bahwa Turki memiliki kemampuan untuk mengirim militer ke Israel, seperti yang telah dilakukannya dengan mengirim bantuan militer ke Azerbaijan dan Libya.
Pernyataan Erdogan tersebut mengandung pesan untuk kekuatan Israel bahwa negara tersebut harus tetap kuat agar tidak dapat melakukan tindakan yang dianggap merugikan Palestina. Erdogan juga menyinggung perlunya tindakan yang serupa dengan intervensi Turki di Karabakh (Azerbaijan) dan Libya, yang menunjukkan ketegasan Turki dalam menghadapi konflik di kawasan tersebut. Hal ini diungkapkan dalam laporan dari reuters, Senin (29/7).
Konflik di Gaza dan Palestina telah memicu kemarahan Turki, yang sejak 7 Oktober 2023 telah melihat serangan yang tak kunjung berakhir dari Israel. Lebih dari 40 ribu jiwa, sebagian besar adalah warga sipil termasuk anak-anak dan perempuan, telah kehilangan nyawa mereka akibat konflik tersebut.
Sejak serangan pada bulan Oktober, Erdogan secara rutin melancarkan kritik yang keras terhadap serangan Israel terhadap Gaza. Kritik tersebut dapat dipandang sebagai bentuk dukungan Turki terhadap Palestina dalam menghadapi kekerasan yang terus menerus dari Israel.
Pencoretan Turki dari NATO bukanlah hal yang mudah atau sederhana. Turki telah menjadi anggota NATO sejak 1952 dan merupakan salah satu anggota yang memiliki posisi strategis dalam aliansi tersebut, terutama sebagai negara yang berbatasan dengan Timur Tengah. Keberadaan Turki dalam NATO juga memberikan posisi tawar yang kuat terhadap Rusia, khususnya dalam hal pengaruhnya di wilayah tersebut.