Sumber foto: google

Menkominfo Klaim WhatsApp Lebih Berbahaya dari Starlink, Ini Alasannya

Tanggal: 15 Jun 2024 08:04 wib.
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyebut layanan chat WhatsApp lebih berbahaya ketimbang layanan internet satelit Starlink lantaran faktor jumlah pengguna. Hal ini diungkapkannya dalam Rapat Kerja Komisi I DPR pada Senin (10/6).

Dalam kesempatan tersebut, Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar, Nurul Arifin, mempertanyakan tentang kontroversi pemberian izin Starlink di Indonesia dan potensi dampaknya terhadap industri telekomunikasi dalam negeri. Dia menyoroti pro dan kontra terkait keberadaan Starlink, serta menekankan adanya potensi kerugian bagi industri telekomunikasi nasional.

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR dari F-PKS, Jazuli Juwaini, juga menekankan pentingnya memperhatikan aspek kedaulatan data dan memastikan bahwa investasi tidak mengorbankan hal-hal yang tidak kalah pentingnya. 

Menanggapi pertanyaan dan pernyataan tersebut, Menkominfo Budi Arie Setiadi membandingkan keberadaan layanan streaming konten di internet, Over The Top (OTT), yang sudah lebih lama hadir daripada Starlink dan belum diatur secara optimal. Dia menyoroti pentingnya aspek kedaulatan data dalam konteks layanan-layanan tersebut.

Menteri Budi Arie Setiadi juga mengungkapkan perbandingan jumlah pengguna antara WhatsApp dan Starlink. Menurutnya, WhatsApp memiliki jumlah pengguna yang jauh lebih besar dibandingkan dengan Starlink. Hal ini dianggapnya sebagai salah satu alasan mengapa WhatsApp dianggap lebih berbahaya daripada Starlink.

Dalam konteks regulasi, Menkominfo menekankan perlunya penerapan aturan yang lebih tegas terhadap layanan OTT yang beroperasi di Indonesia. Selain itu, perpindahan data center dari layanan Starlink ke Indonesia juga menjadi salah satu pertimbangan penting dalam konteks keberadaan layanan tersebut di Tanah Air.

Menurut Menteri Budi Arie Setiadi, saat ini Starlink hanya memiliki 1.000 hingga 2.000 pengguna di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa regulasi yang mengatur layanan internet satelit tersebut perlu diperhatikan dengan seksama. Diskusi lebih lanjut pun dianggap perlu dilakukan untuk memastikan keberadaan Starlink tidak merugikan industri telekomunikasi dalam negeri.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved