Menko AHY Sebut Jalur MRT Thamrin-Monas Beroperasi pada 2027
Tanggal: 27 Mei 2025 11:08 wib.
Tampang.com | Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, yang akrab disapa Menko AHY, mengungkapkan berita menggembirakan mengenai pengoperasian jalur MRT yang menghubungkan Thamrin dan Monas. Menurut rencananya, jalur ini akan mulai dioperasikan pada tahun 2027. Pernyataan tersebut disampaikan di kawasan Monas, Jakarta, pada hari Senin, 26 Mei 2025.
Saat ini, dalam proses pembangunan, jalur serta stasiun MRT Thamrin dan Monas yang merupakan bagian dari paket pekerjaan CP201 telah mencapai kemajuan yang signifikan, yaitu sekitar 87 persen. Menko AHY menegaskan pentingnya proyek ini sebagai bagian dari strategi nasional yang sangat dibutuhkan, sekaligus didukung oleh pemerintah pusat dan Provinsi DKI Jakarta.
“Pembangunan atau kelanjutan proyek MRT ini tentu sudah sangat dinantikan oleh masyarakat luas, khususnya warga Jakarta,” tambahnya. AHY berpendapat bahwa transportasi adalah faktor utama yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian dan mobilitas harian masyarakat, apalagi di tengah isu kemacetan yang kerap melanda, serta terbatasnya lahan di ibu kota.
“Dengan teknologi yang sedang dikerjakan, kami berharap itu dapat membantu mengurai kemacetan dan mempercepat transportasi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan,” ungkap AHY.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) memberikan informasi terkini mengenai pembangunan proyek MRT. Ia menyatakan bahwa paket kontrak CP201, yang meliputi pembangunan Stasiun MRT Monas dan Thamrin, telah mencapai 87,83 persen. Sementara itu, paket kontrak CP202, yang mencakup Stasiun MRT Harmoni, Sawah Besar dan Mangga Besar, sudah mencapai 51,17 persen. Untuk paket kontrak CP203, yang mengerjakan Stasiun Glodok dan Kota, perkembangan telah mencapai 72,12 persen dengan berbagai pekerjaan utama yang terus dilakukan.
Secara keseluruhan, nilai investasi untuk proyek MRT Jakarta Fase 2A diperkirakan mencapai sekitar Rp 25,3 triliun, dan dana ini akan diperoleh melalui pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang. Fase 2A ini mencakup pembangunan jalur sepanjang 5,8 kilometer yang menghubungkan Bundaran HI sampai Kota, dengan total tujuh stasiun yang terletak di bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.
Di sisi lain, untuk Fase 2B, yang berencana melanjutkan jalur dari Kota hingga Depo Ancol Barat, saat ini masih dalam tahap studi kelayakan. Secara keseluruhan, nilai investasi untuk proyek MRT Jakarta Fase 2, yang mencakup Fase 2A dan 2B, diperkirakan mencapai sekitar Rp 45,4 triliun, dengan skema pendanaan yang melibatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta pinjaman dari luar negeri.