Sumber foto: google

Menkes Soroti Kematian Zhang Zhi Jie dan Kekurangan Infrastruktur Kesehatan di Indonesia

Tanggal: 4 Jul 2024 14:43 wib.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyoroti insiden kematian atlet badminton junior asal China Zhang Zhi Jie saat melakoni turnamen di Indonesia beberapa waktu lalu. Budi Gunadi menegaskan pentingnya penanganan cepat dalam kasus serangan jantung, yang dapat menjadi penyebab kematian mendadak yang sering terjadi saat beraktivitas olahraga. Menurutnya, penanganan yang cepat, kurang dari 4,5 jam setelah terjadi serangan jantung, sangat penting untuk meningkatkan tingkat keselamatan pasien.

Dalam penjelasannya pada rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Budi Gunadi mengungkapkan kekurangan infrastruktur kesehatan di Indonesia. Menurutnya, pelbagai daerah di Indonesia masih belum dilengkapi dengan alat-alat medis yang diperlukan untuk penanganan serangan jantung.

Menanggapi kejadian ini, Budi Gunadi menyampaikan bahwa pada awal menjabat, hanya terdapat 44 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki alat katerisasi jantung. Bahkan, ada enam provinsi di Indonesia yang sama sekali tidak memiliki alat ini, yaitu Bangka Belitung, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Kekurangan infrastruktur kesehatan ini dapat menjadi penghambat dalam penanganan cepat terhadap kasus-kasus darurat medis seperti serangan jantung.

Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa situasi ini bahkan dapat mengakibatkan pasien tidak dapat ditolong dengan cepat, terutama di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan infrastruktur kesehatan. Ia mencontohkan bahwa jika terdapat kasus serangan jantung di Ambon, pilihan yang tersedia hanyalah berdoa semoga pasien dapat bertahan hidup hingga dapat diintervensi di daerah yang dilengkapi dengan fasilitas medis yang memadai.

Namun, Budi Gunadi juga menyatakan bahwa pemerintah sedang melakukan transformasi kesehatan dengan peningkatan jumlah alat katerisasi jantung di Indonesia. Saat ini, 234 kabupaten/kota sudah dilengkapi dengan alat ini. Meski begitu, tantangan lainnya adalah kekurangan dokter spesialis yang diperlukan untuk melakukan penanganan serangan jantung.

Budi Gunadi mengungkapkan bahwa terdapat kekurangan sekitar 130 dokter yang diperlukan untuk menangani kasus-kasus serangan jantung. Hal ini menunjukkan bahwa masalah infrastruktur kesehatan tidak hanya terkait dengan keberadaan alat medis, tetapi juga tenaga medis yang memadai.

Selain itu, Budi Gunadi juga menyoroti persoalan tenaga kesehatan yang tidak pernah terpenuhi secara serius oleh pemerintah. Ia mengungkapkan bahwa jumlah dokter umum dan spesialis di puskesmas dan RSUD tidak pernah sesuai dengan standar. Masalah ini tidak hanya terjadi di satu wilayah, melainkan terjadi di seluruh wilayah Indonesia.

Menurut Budi Gunadi, 38 persen RSUD di Indonesia tidak memiliki dokter spesialis yang cukup. Bahkan, angka ini lebih besar jika dilihat di daerah-daerah DTPK. Hal ini menjadi salah satu indikasi dari kekurangan tenaga medis yang sudah terjadi selama puluhan tahun tanpa penyelesaian yang tegas dari pemerintah.

Peristiwa kolapsnya atlet badminton junior asal China, Zhang Zhi Jie, telah menjadi sorotan internasional. Video yang menunjukkan penanganan lambat terhadap Zhi Jie dalam keadaan kritis telah memicu kemarahan dari publik pencinta badminton di seluruh dunia.

Reaksi murka juga datang dari rekan setim Zhi Jie, atlet ganda campuran China Zheng Si Wei. Zheng Si Wei mengecam penanganan buruk atas kejadian tersebut. Ia menekankan sulitnya baginya untuk membayangkan perasaan keluarga Zhang Zhi Jie saat menyaksikan pertandingan tersebut. Zheng Si Wei juga menegaskan bahwa Zhi Jie adalah atlet yang sangat bersemangat, termotivasi, dan keras. Hal ini menyoroti betapa pentingnya penanganan cepat terhadap kasus serangan jantung, terutama pada atlet yang aktif dalam berbagai kompetisi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved