Menhub akan Usulkan ke Jokowi: Pekerja WFH untuk Cegah Kepadatan Arus Balik Lebaran
Tanggal: 12 Apr 2024 21:01 wib.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah mengusulkan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk para pekerja melakukan pekerjaan dari rumah atau Work From Home (WFH). Usulan ini akan diajukan Budi Karya pada pekan depan setelah libur Lebaran tahun 2024 yang berakhir pada Senin, 15 April 2024.
"Kita lagi mau usulkan ke pak presiden untuk work from home di hari Selasa, Rabu," ujar Budi Karya kepada wartawan, Kamis, 11 April 2024.
Budi Karya menjelaskan bahwa puncak kepadatan arus balik diprediksi akan terjadi pada Minggu, 14 April, dan Senin, 15 April 2024. Oleh karena itu, usulan WFH tersebut bertujuan untuk mengurai kepadatan arus balik yang terjadi besok.
"Nah, kita melihat bahwa waktunya ini sangat pendek dibandingkan mudik ya, oleh karenanya kita akan lihat melakukan manajemen agar ini akan lebih rileks," beber Budi Karya.
Namun, usulan ini masih harus menunggu keputusan dari Presiden Jokowi. Budi Karya menambahkan, "Ini baru diskusi, baru diusulkan ke pak presiden. Kalau itu berhasil, berarti mereka bisa bekerja secara online dari tempatnya masing-masing."
Kepala Badan Pengaturan Bandara (BPPB), Herson mengkonfirmasi bahwa usulan ini sudah didiskusikan antara Menhub Budi Karya dengan pihak terkait. "Iya benar, sudah ada pembahasan. Namun, kita masih menunggu hasil keputusan dari Presiden untuk pelaksanaan usulan WFH ini," ujar Herson.
Menurut data dari Kementerian Perhubungan, arus balik Lebaran tahun ini diperkirakan akan meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu. Oleh karena itu, langkah-langkah preventif seperti usulan WFH perlu segera diimplementasikan untuk mengurangi kepadatan arus balik yang berpotensi menimbulkan kemacetan dan kerumunan massa di sejumlah titik transportasi.
Selain itu, Kementerian Kesehatan juga turut mendukung usulan ini sebagai langkah pencegahan penularan COVID-19. "Dengan WFH, diharapkan dapat meminimalkan interaksi sosial dan potensi penyebaran virus, terutama di tempat-tempat umum yang sering menjadi pusat keramaian selama arus balik Lebaran," ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia.
Melalui kebijakan ini, diharapkan dapat tercipta suasana yang lebih aman dan nyaman bagi semua pekerja dan masyarakat umum saat arus balik Lebaran. Meski demikian, penerapan WFH perlu didukung dengan infrastruktur teknologi informasi yang memadai serta pengawasan yang ketat agar produktivitas kerja para pekerja tetap terjaga.
Dalam konteks ini, berbagai perusahaan dan instansi pemerintah diimbau untuk memastikan ketersediaan fasilitas pendukung WFH, seperti jaringan internet yang stabil, platform komunikasi online, dan sistem keamanan data yang terjamin. Selain itu, perlu adanya mekanisme evaluasi kinerja kerja yang efektif untuk memastikan bahwa pekerja WFH tetap dapat bekerja secara optimal.
Diharapkan, usulan ini juga akan memperoleh dukungan dari berbagai pihak terkait, termasuk para pekerja dan perusahaan, sebagai langkah preventif dalam menghadapi puncak arus balik Lebaran yang diprediksi akan meningkat setiap tahun. Demikianlah, langkah preventif WFH diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam mengurangi kepadatan arus balik Lebaran dan mendukung upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di tengah masyarakat.
Koaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dalam mengimplementasikan WFH dapat menjadi sebuah bentuk responsif terhadap dinamika arus balik Lebaran yang semakin kompleks, serta tantangan kesehatan publik yang terus berkembang. Langkah-langkah preventif ini diharapkan dapat melindungi kesejahteraan seluruh masyarakat dan memastikan kelancaran aktivitas transportasi serta perekonomian nasional di masa arus balik Lebaran.