Sumber foto: Kalibrr

Mengusahakan Pertolongan Ilahi: Kisah Inspiratif Pendiri Wardah di Layar Lebar

Tanggal: 2 Mar 2025 08:02 wib.
ParagonCorp, perusahaan kecantikan terbesar di Indonesia, baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-40 dengan peluncuran film berjudul "Mengusahakan Pertolongan Ilahi". Film ini tidak hanya menjadi tanda penghormatan bagi perjalanan panjang Paragon, tetapi juga menggambarkan perjuangan dan keteguhan hati Nurhayati Subakat, pendiri Wardah dan Paragon. Dengan narasi inspiratif, film ini membawa penonton menelusuri suka duka yang dilalui Nurhayati dalam mengembangkan usahanya hingga berhasil menjadikannya sebagai salah satu pemimpin pasar di industri kosmetik.

Pentingnya film ini tidak hanya terletak pada karya seni itu sendiri, tetapi juga pada pesan kuat yang disampaikan. Menurut dr. Sari Chairunnisa, Deputy CEO ParagonCorp, film ini bertujuan untuk menjangkau lebih banyak orang, dengan menyederhanakan kisah menjadi lebih mudah dipahami. "Awalnya kita buat novel bersama Ahmad Wadi, terus kita terpikir bikin film pendek agar mudah dipahami oleh masyarakat luas," ungkapnya saat diwawancarai di Jakarta Pusat.

Dalam pembuatan film ini, ParagonCorp bekerja sama dengan sutradara berbakat, Gina S. Noer, serta Kurnia Cahya Putra. Kisah Nurhayati Subakat dalam film ini ditampilkan dalam tiga era berbeda, dibintangi oleh Nafiza Fatia Rani, Revalina S. Temat, dan Widyati. Mereka berhasil menghidupkan karakter Nurhayati, menjadikan penonton terhubung secara emosional dengan perjalanan kehidupannya.

Kesuksesan Paragon tak datang begitu saja. Di balik nama besar ini terdapat perjalanan penuh tantangan dan kekecewaan. Nurhayati Subakat, yang merupakan lulusan terbaik jurusan farmasi di Institut Teknologi Bandung (ITB), mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan setelah lulus. "Saya kerap ditolak saat melamar kerja. Awalnya saya bercita-cita jadi dosen, namun itu pun ditolak," katanya dalam sebuah kesempatan.

Pekerjaan pertamanya sebagai apoteker di rumah sakit tidak bertahan lama, karena ia harus pindah ke Jakarta mengikuti suami. Di sana, ia memulai hidup baru dari nol, melamar pekerjaan lagi hingga mendapatkan pekerjaan baru. Namun, ketika mengurus anak, Nurhayati memiliki ide untuk menjadi wirausaha. Dengan modal pengalaman dan ilmu yang didapatnya, ia mulai menjual produk salon, dengan merek Putri pada tahun 1985, di bawah Pusaka Tradisi Ibu (PTI).

Bisnissnya yang dimulai dari skala kecil ini pun harus menghadapi banyak tantangan. Mengingat persaingan di pasar sudah cukup ketat, Nurhayati bekerja keras untuk membangun dan memasarkan sampo perempuan tersebut dari rumah ke rumah. Secara bertahap, produk tersebut mulai diterima oleh pasar, hingga akhirnya ia mampu membuka pabrik yang lebih besar pada tahun 1990. Sayangnya, pabrik tersebut kemudian mengalami kebakaran yang membuatnya kehilangan hampir semuanya.

Meskipun terpuruk dan dihadapkan pada pertimbangan untuk melanjutkan bisnis atau berhenti, Nurhayati tidak menyerah. Dia kembali mencari peluang ketika menyadari adanya potensi besar di pasar kosmetik halal, setelah pemerintah mulai gencar mensosialisasikan produk halal. Melihat bahwa saat itu belum ada kosmetik dengan sertifikasi halal, ia lalu mengalihkan fokus bisnisnya untuk menjangkau segmen muslimah di tahun 1995. "Kami yakin pangsa pasar ini cukup besar dan wanita ingin merasa tenang saat menggunakan kosmetik," ungkapnya, mengutip Tren Hijaber.

Dari inovasi inilah produk kosmetik Wardah diperkenalkan, sebagai pelopor produk halal yang hingga kini menjadi favorit masyarakat. Perlahan tapi pasti, Wardah mulai mendominasi pasar dan membuat Nurhayati dikenal luas di industri kecantikan. Perusahaan yang dulunya bernama Pusaka Tradisi Ibu pun bertransformasi menjadi PT Paragon Technology and Innovation pada tahun 2011, seiring dengan ekspansi bisnis yang semakin besar.

Saat ini, ParagonCorp tidak hanya memproduksi Wardah, tetapi juga memiliki berbagai merek kosmetik terkenal lainnya seperti Make Over, Emina, Kahf, dan Tavi. Perusahaan ini bahkan telah melakukan ekspor produk ke berbagai negara di Asia Tenggara. Keberhasilannya merupakan testament dari ketekunan, inovasi, dan visi Nurhayati dalam menciptakan produk berkualitas tinggi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen lokal, tetapi juga mampu bersaing di pasar internasional.

Kisah Nurhayati Subakat menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama perempuan yang sedang berjuang untuk mencapai impian mereka. Film "Mengusahakan Pertolongan Ilahi" diharapkan dapat menyebarkan semangat juang Nurhayati kepada generasi muda, agar mereka berani bermimpi dan tidak takut untuk berusaha meskipun dihadapkan pada berbagai rintangan. Begitu banyak pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari perjalanan luar biasa Nurhayati dalam membangun perusahaan kecantikan terbesar di Indonesia ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved