Sumber foto: google

Menghadapi Tantangan Perubahan Iklim dengan Pendekatan FOLU Net Sink

Tanggal: 28 Jun 2024 04:41 wib.
Komitmen Indonesia untuk pengurangan emisi dilaksanakan melalui komitmen pencapaian NDC Indonesia. Pendekatan Indonesia dalam mengelola sumber daya alam dan melaksanakan aksi iklim bersifat sistematis dan terintegrasi, mencakup 15 kelompok aksi iklim yang terangkum dalam Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030. Rencana tersebut mengikat secara hukum, bukan sekadar komitmen di atas kertas. Dengan demikian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terus memastikan target iklim FOLU Net Sink 2030 tetap berada pada jalurnya.

Sebagai bagian dari pendekatan FOLU Net Sink, peran penting hutan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca menjadi fokus utama. Hutan dapat berperan sebagai penyerap karbon yang sangat efektif, sehingga dapat membantu dalam menyeimbangkan kadar karbon di atmosfer. Dengan menjaga kelestarian hutan dan melakukan reboisasi, kita dapat menciptakan net sink yang membantu dalam menyerap lebih banyak karbon daripada yang dilepaskan ke atmosfer. Hal ini menjadi sangat penting mengingat pengurangan deforestasi dan peningkatan lahan hijau telah terbukti dapat membantu dalam memperlambat laju pemanasan global.

Selain peran hutan, pendekatan FOLU Net Sink juga mencakup penggunaan lahan lainnya. Praktik pertanian berkelanjutan, pelestarian lahan basah, serta mengoptimalkan pemanfaatan lahan urban dapat menjadi bagian penting dari upaya mengurangi dampak perubahan iklim. Pertanian berkelanjutan, seperti penggunaan teknik pertanian yang ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia, dapat membantu dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor pertanian.

Pelestarian lahan basah juga menjadi hal yang penting dalam pendekatan FOLU Net Sink. Lahan basah memiliki potensi yang besar dalam menyerap karbon dan menjaga kelestarian lingkungan. Dengan melestarikan lahan basah, kita tidak hanya dapat membantu dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga mengurangi risiko banjir dan menjaga keanekaragaman hayati yang ada di sekitar lahan basah tersebut.

Selain itu, mengoptimalkan pemanfaatan lahan urban juga dapat berkontribusi dalam pendekatan FOLU Net Sink. Dengan menciptakan taman kota, ruang terbuka hijau, serta melakukan penghijauan kota, kita dapat meningkatkan kapasitas penyerapan karbon di lingkungan perkotaan. Upaya ini dapat membantu dalam mengurangi efek pulau panas dan meningkatkan kualitas udara di perkotaan.

Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, penting untuk melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Pemerintah perlu membuat kebijakan yang mendukung pendekatan FOLU Net Sink, sementara sektor swasta perlu terlibat dalam investasi dan inovasi teknologi yang ramah lingkungan. Masyarakat perlu dilibatkan dalam praktik pertanian berkelanjutan, pelestarian lahan basah, dan pengelolaan lahan urban yang ramah lingkungan. Lembaga pendidikan juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran dan keterampilan dalam menghadapi perubahan iklim.

Pendekatan FOLU Net Sink memiliki potensi yang besar dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Dengan melibatkan segala pihak dan mengimplementasikan pendekatan ini secara komprehensif, kita dapat menciptakan dampak positif dalam menyeimbangkan kadar karbon di atmosfer dan mengurangi dampak buruk perubahan iklim. Hal ini menjadi sangat penting untuk menjaga keberlangsungan hidup bumi dan meningkatkan kualitas hidup manusia di masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved