Menghadapi Pertanyaan "Kapan Menikah?" Saat Lebaran dengan Santai dan Bijak
Tanggal: 27 Mar 2025 12:45 wib.
Tampang.com | Hari Raya Idul Fitri adalah momen istimewa untuk berkumpul dengan keluarga besar. Namun, bagi sebagian orang, pertemuan ini juga bisa menjadi ajang pertanyaan yang kurang nyaman, seperti "Kapan menikah?" atau "Kapan punya anak?". Pertanyaan ini kerap membuat banyak orang merasa tertekan dan enggan menghadiri acara keluarga.
Mengapa Pertanyaan "Kapan Menikah?" Sering Muncul?
Menurut para psikolog, budaya di Indonesia masih menganggap pernikahan sebagai tolok ukur kedewasaan dan kesuksesan seseorang. Ada beberapa alasan mengapa pertanyaan ini terus muncul dalam momen seperti Lebaran:
Pernikahan dianggap sebagai fase penting dalam hidup
Banyak orang menganggap bahwa setelah lulus kuliah atau memiliki pekerjaan, langkah berikutnya adalah menikah.
Tekanan sosial dan ekspektasi keluarga
Beberapa orang tua merasa "belum lengkap" jika anak mereka belum menikah, terutama dalam budaya Jawa yang meyakini bahwa orang tua baru dianggap "orang tua sebenarnya" setelah anaknya menikah.
Kontrol sosial dari masyarakat
Orang yang belum menikah sering kali mendapat stigma, seperti dianggap tidak laku atau terlalu pemilih.
Keluarga besar merasa ikut bertanggung jawab
Beberapa kerabat mungkin merasa memiliki tanggung jawab moral untuk "membantu" seseorang segera menikah dengan menanyakan pertanyaan ini.
Cara Bijak Menjawab Pertanyaan "Kapan Menikah?"
Daripada merasa kesal atau tertekan, Anda bisa menghadapi pertanyaan ini dengan beberapa strategi berikut:
1. Alihkan Topik Pembicaraan
Jika Anda merasa tidak nyaman, cobalah mengubah arah pembicaraan ke topik yang lebih umum. Contohnya:
"Lebih baik kita ngobrolin hal lain aja, yuk! Gimana rencana liburan tahun ini?"
2. Jawab dengan Candaan
Menggunakan humor bisa membuat suasana lebih santai tanpa menyinggung perasaan orang lain. Misalnya:
"Besok, kalau enggak hujan!"
"Nikah itu kayak hujan, kalau datang ya bagus, kalau enggak ya enggak apa-apa."
3. Jawab dengan Jujur dan Santai
Jika Anda ingin memberikan jawaban serius tetapi tetap sopan, Anda bisa berkata:
"Aku masih fokus sama karier dulu, doain yang terbaik ya!"
"Pasti ada waktunya nanti, tapi sekarang aku masih menikmati hidup."
4. Gunakan Teknik Butterfly Hug
Jika pertanyaan tersebut benar-benar mengganggu perasaan Anda, cobalah teknik "Butterfly Hug" untuk menenangkan diri. Caranya:
Posisikan tangan menyilang di dada, seperti sedang berpelukan sendiri.
Ketuk perlahan kedua bahu secara bergantian sambil menarik napas dalam.
Beri sugesti positif pada diri sendiri, misalnya: "Aku bahagia dengan hidupku saat ini, dan aku percaya semuanya akan terjadi pada waktu yang tepat."
5. Menjaga Senyum dan Sikap Positif
Sebesar apa pun rasa tidak nyaman yang Anda rasakan, tetaplah tersenyum dan bersikap tenang. Ingat, sering kali orang yang bertanya tidak bermaksud buruk—mereka hanya mencari bahan pembicaraan.
Kesimpulan
Pertanyaan "Kapan menikah?" memang bisa terasa mengganggu, tetapi cara Anda meresponsnya adalah kunci agar tetap nyaman dalam situasi tersebut. Alihkan topik, jawab dengan santai, atau gunakan humor agar suasana tetap hangat. Yang terpenting, jangan biarkan pertanyaan ini membuat Anda stres—karena kebahagiaan dalam hidup tidak hanya ditentukan oleh status pernikahan!