Mengenang Sosok Argo Ericko Achfandi: Harapan dan Penyesalan Sang Adik
Tanggal: 28 Jul 2025 12:34 wib.
Depok, Tampang.com – Duka mendalam menyelimuti keluarga Argo Ericko Achfandi (19), mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) yang meninggal dunia akibat ditabrak pengemudi mobil BMW, Christiano Pangarapenta Pangidahen Tarigan, pada Sabtu (24/5/2025) dini hari di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Kepergian Argo meninggalkan kesan mendalam, terutama bagi sang adik, Keefa Satria Achfandi (17).
Keefa mengenang kakaknya sebagai sosok yang luar biasa dan penuh prestasi. "Dia itu dikenal hebat oleh semua orang, dan juga atas prestasi-prestasi dia, dan juga kebaikan dia, juga perjuangan dia, dari semua tanggungan dan harapan orang-orang terdekat terhadap dia," ujar Keefa dengan suara bergetar saat ditemui di rumah duka di Kalibaru, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025).
Mengingat kehebatan sang kakak, Keefa bertekad untuk mengikuti jejak Argo dengan belajar lebih giat dan aktif dalam berbagai organisasi. Hal ini tak lain karena menjadi pesan terakhir Argo kepadanya, dua hari sebelum ulang tahun kakaknya. "Saya ingin belajar lebih giat lagi, sesuai pesan kakak saya sebelum abang saya meninggal, 2 hari sebelum dia ulang tahun, itu sih. Saya ingin lebih banyak untuk mengikuti organisasi-organisasi," urainya.
Namun, dibalik kenangan indah dan harapan untuk melanjutkan perjuangan sang kakak, tersimpan penyesalan terbesar bagi Keefa. Ia mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah mencoba berkomunikasi secara mendalam dengan Argo. "Saya sebagai adik, paling menyedihkan adalah, saya tidak pernah mencoba untuk berkomunikasi dengan dia," kata Keefa.
Keefa, yang kini masih duduk di bangku kelas 2 SMA, menyadari bahwa ketidak dekatannya dengan Argo merupakan bentuk keegoisan yang tidak patut dicontoh dalam kehidupan berkeluarga. Ia memahami kesibukan kakaknya sebagai mahasiswa. "Abang juga sibuk kalau pulang. Jadi, mau mengobrol, tiba-tiba sudah pergi, dan abang juga lebih diam," ungkapnya.
Peristiwa tragis ini terjadi ketika mobil BMW yang dikemudikan Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan, mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, menabrak sepeda motor yang dikendarai Argo. Pihak kepolisian telah menetapkan pengemudi BMW sebagai tersangka pada 27 Mei 2025. Kepergian Argo Ericko Achfandi menjadi duka bagi keluarga, rekan, dan almamaternya, meninggalkan kenangan akan sosok berprestasi dan harapan yang belum sempat terwujud.