Mengenal Kalender Hijriah Global Tunggal yang Diterapkan Muhammadiyah
Tanggal: 10 Jul 2024 15:49 wib.
Muhammadiyah telah resmi menerapkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) untuk menentukan awal bulan Hijriah dalam penanggalan Islam. Inisiatif ini diumumkan bersamaan dengan momen 1 Muharram 1446 Hijriah yang berlangsung beberapa hari yang lalu.
Menurut laman resmi Muhammadiyah, konsep KHGT mengadopsi 'Kriteria Turki 2016' hasil forum Muktamar Kalender Islam Global yang digelar di Turki pada tahun 2016. KHGT bertujuan untuk menyatukan penentuan awal bulan Hijriah secara global, sehingga umat Islam di seluruh dunia memiliki satu tanggal yang seragam untuk memulai ibadah-ibadah penting.
Penerapan KHGT juga didukung oleh mayoritas pakar falak dan astronomi, yang memiliki keyakinan bahwa KHGT akan membawa dampak positif bagi kepastian dan ketepatan waktu ibadah umat Islam di berbagai belahan dunia, terutama bagi mereka yang tinggal di negara-negara dengan minoritas Muslim.
Menurut Maskufa, anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, KHGT dipilih karena dipercayai sebagai konsep ideal yang dapat menjaga kesatuan umat Islam. Prinsip utama dari KHGT adalah kesatuan matlak, dengan syarat imkan rukyat, yaitu ketinggian hilal minimal 5 derajat dan sudut elongasi minimal 8 derajat di belahan bumi mana pun.
Selain itu, Maskufa juga menjelaskan bahwa KHGT mencerminkan semangat keterbukaan, kebersamaan, dan pencerahan peradaban, sehingga memungkinkan Islam menjadi rahmat bagi alam semesta. Ia yakin penerapan KHGT akan membuat identitas Islam semakin kuat terlihat, khususnya dalam misi menyatukan waktu pelaksanaan ibadah yang selama ini sering kali menimbulkan perbedaan dan bahkan perpecahan.
Muhammadiyah telah menginisiasi upaya pembentukan KHGT sejak 2007 dengan menyelenggarakan simposium internasional bertajuk "The Effort Toward Unifying the Islamic International Calendar". Simposium ini menjadi landasan bagi keputusan dalam Muktamar Muhammadiyah ke-47 tahun 2015 dan ke-48 tahun 2022 yang memutuskan untuk menyatukan kalender Hijriah di tingkat internasional.
Sebagai motivasi, putusan Muktamar ke-47 tahun 2015 di Makassar menyoroti bahwa perbedaan metode penentuan awal bulan Hijriah yang masih lokal menyebabkan perbedaan dalam memulai ibadah puasa dan hari raya, serta menekankan pentingnya kalender yang seragam mengingat keragaman tempat geografis umat Islam di seluruh dunia.
Dalam konteks ini, konsep ummatan wahidatan, yang menekankan kesatuan umat Islam, juga dijadikan landasan untuk mendorong upaya penyatuan kalender Hijriah. Maskufa menekankan bahwa perbedaan dalam penentuan awal bulan Hijriah, terutama untuk Ramadan, Syawal, dan Zulhijah, seringkali menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian. Oleh karena itu, inisiatif ini dianggap sebagai bentuk komitmen Muhammadiyah untuk memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan umat Islam dan peradaban dunia.
Dalam konteks ini, upaya penyatuan kalender Hijriah diharapkan dapat mengoptimalkan ketepatan waktu dan meningkatkan kesadaran umat Islam atas identitas dan persatuan mereka. Diharapkan dengan adanya KHGT, umat Islam di seluruh dunia dapat merasakan kebersamaan dan persatuan yang lebih kuat, serta menunjukkan komitmen untuk terus berinovasi guna kemajuan umat Islam dan peradaban dunia.