Sumber foto: google

Mengenal Ancaman Ngeri Megathrust yang Diinvestigasi BMKG dkk.

Tanggal: 21 Mei 2024 20:18 wib.
Zona megathrust merupakan wilayah pertemuan antar-lempeng tektonik Bumi yang memiliki potensi menyimpan energi besar dan bisa memicu gempa dahsyat serta tsunami dengan ketinggian hingga puluhan meter. Untuk menginvestigasi lebih rinci akan potensi bahaya di zona ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang mempersiapkan sebuah ekspedisi dengan menumpang kapal ekspedisi OceanXplorer milik lembaga non-profit OceanX.

Area yang akan diteliti mencakup Subduksi Sunda, Subduksi Banda, Subduksi Sulawesi, Subduksi Lempeng Laut Filipina, Lempeng Laut Maluku, hingga Subduksi Utara Papua. Ekspedisi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan terhadap potensi bahaya megathrust.

Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, menjelaskan bahwa megathrust adalah area pertemuan antar-lempeng tektonik yang dapat menyimpan tegangan tektonik besar. Tegangan ini bisa melebihi batas elastisitas batuan sehingga menyebabkan patahan bergeser secara tiba-tiba dan memicu gempa besar.

Peta Sumber dan Bahaya Gempabumi Indonesia tahun 2017 mencatat adanya 13 megathrust yang mengancam Indonesia, termasuk diantaranya adalah megathrust di Selat Sunda dan Jawa Tengah bagian barat, yang memiliki potensi gempa dengan magnitudo hingga 8,7.

Meskipun para ahli mampu menghitung perkiraan magnitudo maksimum gempa di zona megathrust, namun teknologi saat ini belum mampu memprediksi secara tepat kapan terjadinya gempa megathrust tersebut. Oleh karena itu, upaya mitigasi yang tepat dan langkah-langkah kongkrit untuk meminimalkan risiko kerugian sosial ekonomi dan korban jiwa sangat penting.

Selain gempa dahsyat, megathrust juga berpotensi memicu tsunami yang bahkan diprediksi bisa mencapai ketinggian hingga 34 meter di sepanjang pantai barat Sumatra paling selatan dan di sepanjang pantai selatan Jawa dekat Semenanjung Ujung Kulon. Studi ini melibatkan sejumlah ahli kegempaan, termasuk dari BMKG, BRIN, Institut Teknologi Bandung, University of Cambridge, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Model pemodelan juga menunjukkan bahwa megathrust di Selat Sunda memiliki potensi memicu tsunami hingga 20 meter di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat, dengan gelombang tsunami yang diperkirakan mencapai kecepatan 40 km per jam dan potential masuk ke wilayah Jakarta.

Hasil penelitian ini menegaskan pentingnya upaya perlindungan dan mitigasi bencana gempa dan tsunami di zona megathrust, serta peran BMKG dan lembaga terkait dalam memantau dan memperkaya pemahaman terhadap potensi bahaya tersebut. Hal ini juga menekankan perlunya kewaspadaan dan kesigapan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved