Mengenal 3 Macam Pelaksanaan Ibadah Haji yang Wajib Diketahui Jemaah
Tanggal: 18 Mei 2025 18:25 wib.
Tampang.com | Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi setiap muslim yang mampu dan memenuhi syarat. Dalam pelaksanaannya, ibadah haji dibagi menjadi tiga jenis utama yang dapat dipilih sesuai dengan kondisi dan preferensi para jemaah, yaitu haji ifrad, haji qiran, dan haji tamattu’.
Mengutip dari buku Tuntunan Manasik Haji yang diterbitkan Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, berikut penjelasan singkat mengenai ketiga jenis pelaksanaan haji tersebut:
1. Haji Ifrad
Haji ifrad adalah pelaksanaan ibadah haji tanpa didahului atau diikuti oleh umrah. Jemaah dapat melaksanakan haji terlebih dahulu, kemudian umrah setelah haji selesai, atau melakukan umrah pada waktu lain di luar musim haji dan menyusul menunaikan haji pada bulan haji. Salah satu keunggulan haji ifrad adalah jemaah tidak dikenakan dam atau denda, karena tidak melakukan kedua ibadah sekaligus.
2. Haji Qiran
Haji qiran berarti menggabungkan ibadah haji dan umrah secara bersamaan dalam satu niat dan rangkaian pelaksanaan. Jemaah yang memilih haji qiran harus membayar dam, yaitu denda yang berupa penyembelihan kambing pada hari nahar (10 Zulhijah) atau hari tasyrik. Jika tidak mampu menyembelih kambing, jemaah dapat menggantinya dengan puasa selama sepuluh hari—tiga hari di tanah suci saat ihram hingga Idul Adha, dan tujuh hari lagi setelah kembali ke tanah air.
3. Haji Tamattu’
Haji tamattu’ dilakukan dengan melaksanakan umrah terlebih dahulu di bulan haji, kemudian melakukan tahallul (melonggarkan ihram), sebelum berihram kembali untuk melaksanakan haji pada tanggal 8 atau 9 Zulhijah dari Makkah atau sekitarnya tanpa harus kembali ke miqat awal. Seperti haji qiran, jemaah yang memilih tamattu’ juga diwajibkan membayar dam dengan ketentuan yang sama.
Ketiga jenis pelaksanaan haji ini memberikan fleksibilitas bagi jemaah untuk menyesuaikan perjalanan ibadah mereka sesuai kondisi dan kemampuan. Meski demikian, pemahaman mengenai tata cara dan konsekuensi masing-masing sangat penting agar pelaksanaan haji berjalan lancar dan sesuai syariat.
Masyarakat yang hendak menunaikan ibadah haji diharapkan dapat memahami perbedaan ketiga metode ini agar bisa menentukan pilihan terbaik dalam perjalanan suci mereka.