Mengembalikan Hormat Kepada Leluhur Dayak, Menyambut Pembangunan IKN dengan Ritual Adat
Tanggal: 20 Mei 2024 11:25 wib.
Ritual adat Dayak dan Paser di Kalimantan Timur telah diadakan oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan tujuan untuk meminta restu dan dukungan dari leluhur dalam menjalankan pembangunan IKN. Sebagai tanda penghormatan kepada tradisi dan kepercayaan masyarakat adat, 12 lembaga dan komunitas adat terlibat dalam penyelenggaraan ritual ini.
Kegiatan ritual adat untuk meminta restu leluhur ini dilangsungkan selama dua hari, dimulai pada Sabtu (11/5/2024) dan diakhiri pada Minggu (12/5/2024). Menurut Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, ritual ini merupakan bagian dari adat istiadat masyarakat Dayak, di mana sebelum mendirikan bangunan baru atau kampung, mereka meminta izin terlebih dahulu kepada leluhur mereka. Hal ini penting untuk memastikan keselamatan dan kelancaran dalam proses pembangunan.
Bambang Susantono menjelaskan bahwa masyarakat Dayak dan warga Paser memiliki kebiasaan untuk mengadakan ritual adat setiap kali akan memulai pembangunan baru. Ritual ini diyakini sebagai sarana untuk mendapatkan restu dari roh leluhur, sehingga mereka dapat terhindar dari bala bencana dan mendapatkan keselamatan dalam perjalanan pembangunan.
Lebih lanjut, Bambang menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud dari kolaborasi antara Otorita IKN dengan masyarakat dan lembaga adat dalam rangka memperkuat serta melestarikan adat istiadat lokal. Dengan demikian, tidak hanya sebagai prosesi formalitas semata, namun juga memiliki makna yang dalam dalam menghormati warisan budaya dan kearifan lokal masyarakat adat Kalimantan Timur.
Pembangunan IKN di Kalimantan Timur tidak hanya dijalankan sebagai proyek pembangunan fisik semata, namun juga sebagai sarana untuk menghargai, merawat, dan melestarikan adat istiadat serta kearifan lokal. Melibatkan masyarakat dan lembaga adat dalam ritual adat ini memberikan kesan bahwa proyek ini dilakukan dengan memperhatikan kearifan lokal dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya yang ada.
Dengan melihat pentingnya ritual adat dalam konteks pembangunan IKN, Pemerintah dan Otorita IKN harus tetap menjaga komitmen dan konsistensi dalam melibatkan masyarakat adat dalam setiap tahapan pembangunan. Dukungan dan partisipasi masyarakat adat dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam memastikan kesuksesan dan keberlanjutan proyek pembangunan, sekaligus menjaga keberlangsungan nilai-nilai lokal yang menjadi bagian dari identitas bangsa Indonesia. Tidak hanya sebagai upaya pencitraan semata, namun lebih sebagai wujud nyata dari keberpihakan kepada kepentingan masyarakat adat dalam pembangunan yang berkelanjutan.
Dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan, penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk senantiasa mempertimbangkan nilai-nilai adat dan kebiasaan lokal sebagai pertimbangan utama. Memastikan partisipasi masyarakat adat dalam setiap keputusan pembangunan adalah kunci penting dalam memastikan pembangunan yang berkelanjutan serta akomodatif terhadap keberagaman budaya di Indonesia. Kendala yang muncul dalam pelaksanaan pembangunan dapat diatasi melalui kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat adat, sehingga tercipta solusi yang inklusif dan berdimensi luas untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
Keterlibatan masyarakat adat dalam pembangunan bukan hanya sebagai simbolis, namun lebih sebagai prinsip dasar dalam menjunjung tinggi keberagaman dan keadilan dalam pembangunan. Dengan cara ini, pembangunan tidak hanya menjadi milik pemerintah atau sekelompok kepentingan, namun terbuka bagi partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.