Sumber foto: Canva

Mengapa Orang Cirebon Ada yang Pakai Bahasa Sunda dan Bahasa Jawa Cirebon?

Tanggal: 19 Jul 2025 08:32 wib.
Cirebon itu unik. Mendengar orang Cirebon ngobrol, kita mungkin bakal bingung. Kadang mereka bicara pakai Bahasa Sunda, tapi tidak jarang juga pakai Bahasa Jawa Cirebon, atau yang sering disebut Basa Cerbon. Fenomena ini bukan kebetulan, melainkan cerminan sejarah panjang, letak geografis, dan percampuran budaya yang memang sudah mengakar di wilayah ini. Cirebon itu seperti jembatan, tempat dua kebudayaan besar, Jawa dan Sunda, bertemu dan melebur.

Cirebon sebagai Titik Temu Peradaban

Sejak dulu kala, Cirebon sudah jadi pusat perdagangan dan pelabuhan penting. Posisinya yang strategis, berada di pesisir utara Pulau Jawa dan di perbatasan antara wilayah budaya Jawa (bagian tengah dan timur) serta Sunda (bagian barat), menjadikan kota ini magnet bagi banyak orang. Para pedagang, ulama, dan pendatang dari berbagai penjuru, termasuk dari pedalaman Jawa dan Sunda, berdatangan ke Cirebon. Interaksi intensif ini secara alami menciptakan akulturasi budaya, termasuk dalam bahasa.

Pengaruh kuat Kesultanan Cirebon di masa lampau juga turut membentuk identitas linguistik. Kesultanan ini memiliki jangkauan pengaruh yang luas, mencakup wilayah yang kini masuk Jawa Barat dan Jawa Tengah. Seiring berjalannya waktu, Bahasa Jawa yang dibawa oleh para penguasa dan pendatang dari wilayah Jawa semakin mengakar, namun tidak serta-merta melenyapkan jejak Bahasa Sunda yang memang sudah ada di wilayah sekitar.

Pengaruh Geografis dan Migrasi Penduduk

Secara geografis, Cirebon memang berada di zona transisi. Wilayah Cirebon bagian selatan dan barat daya berbatasan langsung dengan daerah-daerah yang mayoritas penduduknya berbahasa Sunda, seperti Kuningan, Majalengka, dan sebagian Brebes selatan. Sementara itu, Cirebon bagian timur dan utara lebih dekat dengan wilayah berbahasa Jawa, seperti Tegal dan Brebes utara.

Pergerakan penduduk atau migrasi, baik itu karena faktor ekonomi, pernikahan, atau mencari kehidupan yang lebih baik, juga punya andil besar. Warga dari daerah Sunda sering berpindah ke Cirebon untuk bekerja atau berdagang, membawa serta bahasa dan kebiasaan mereka. Begitu juga sebaliknya, orang Jawa yang datang ke Cirebon membawa bahasa Jawa. Seiring waktu, komunitas-komunitas ini berinteraksi, menciptakan bilingualisme atau bahkan multilingualisme di tingkat lokal. Generasi penerus tumbuh dengan terpapar kedua bahasa ini.

Lahirnya Bahasa Jawa Cirebon: Sebuah Perpaduan Unik

Dari percampuran ini lahirlah Bahasa Jawa Cirebon, atau Basa Cerbon. Ini bukan Bahasa Jawa standar seperti di Solo atau Yogyakarta, juga bukan Bahasa Sunda murni. Bahasa Jawa Cirebon adalah dialek Bahasa Jawa yang punya banyak serapan kata dari Bahasa Sunda. Struktur kalimatnya mungkin cenderung Jawa, tapi kosakatanya seringkali diisi dengan kata-kata khas Sunda, atau bahkan kata-kata hybrid yang merupakan gabungan keduanya, serta pengaruh dari bahasa Melayu dan Arab karena jalur perdagangan.

Fenomena ini menunjukkan bahwa bahasa adalah entitas yang hidup, yang terus berkembang dan beradaptasi dengan lingkungan sosial dan geografisnya. Bahasa Jawa Cirebon adalah bukti nyata betapa kayanya proses akulturasi yang terjadi di wilayah ini, menciptakan identitas linguistik yang unik dan berbeda dari daerah lain. Ini juga kenapa ada perbedaan dialek di antara sesama penutur Bahasa Jawa Cirebon, tergantung seberapa dekat mereka dengan perbatasan Sunda atau Jawa.

Konsekuensi Sosial dan Identitas Lokal

Dua bahasa yang hidup berdampingan ini juga punya konsekuensi sosial. Kadang, ada pemisahan area tidak tertulis. Wilayah pedesaan Cirebon yang berbatasan langsung dengan Kuningan atau Majalengka, misalnya, lebih banyak penutur Bahasa Sundanya. Sementara daerah perkotaan atau pesisir cenderung dominan dengan Bahasa Jawa Cirebon.

Bagi sebagian orang, Bahasa Jawa Cirebon adalah simbol identitas lokal yang kuat, sebuah kebanggaan tersendiri yang membedakan mereka dari orang Jawa atau Sunda lainnya. Sementara bagi yang lain, kemampuan menuturkan Bahasa Sunda adalah cerminan kedekatan mereka dengan budaya Tatar Pasundan. Keduanya saling melengkapi dan menunjukkan kekayaan budaya yang dimiliki Cirebon.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved