Sumber foto: Google

Mengapa Anak Muda Banyak yang Jadi Penganggur?

Tanggal: 14 Mei 2025 18:41 wib.
Tampang.com | Stafsus Menko Bidang Perekonomian Raden Pardede menyatakan bahwa angka pengangguran di kalangan anak muda di Indonesia masih menjadi tantangan besar. Namun, ia juga menegaskan bahwa masalah ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara lainnya.

Tingkat Pengangguran di Kalangan Anak Muda Tinggi Secara Global

Raden Pardede mengungkapkan bahwa pengangguran di kalangan anak muda, yang didefinisikan sebagai usia 19 hingga 24 tahun, sangat tinggi di banyak negara. "Di banyak negara, tingkat pengangguran di kalangan muda sangat tinggi. Misalnya di China, pengangguran mencapai 16 persen, di Djibouti mencapai 76 persen, di Afrika Selatan 49 persen, di Spanyol 29 persen, dan di Indonesia mencapai 16 persen," kata Raden Pardede. Ia juga mencatat bahwa tren angka pengangguran ini semakin meningkat dalam dua tahun terakhir.

Pengaruh Pandemi Terhadap Pengembangan Keterampilan Anak Muda

Salah satu faktor yang memperburuk situasi ini adalah dampak dari pandemi Covid-19. Selama pandemi, banyak anak muda di Indonesia yang harus belajar dari rumah, yang berdampak pada pengurangan keterampilan yang mereka miliki. “Covid-19 telah mengganggu proses belajar yang seharusnya mengasah keterampilan anak muda. Hal ini menyebabkan gap keterampilan yang cukup besar di kalangan pencari kerja muda,” tambah Raden Pardede.

Keterbatasan Akses Lapangan Kerja di Daerah

Raden Pardede juga menyebutkan bahwa masalah ini diperburuk oleh ketidakseimbangan distribusi lapangan pekerjaan. Pekerjaan seringkali lebih banyak tersedia di daerah-daerah tertentu, seperti Jawa, sementara anak muda di luar Jawa, seperti di Papua, menghadapi kesulitan untuk mengakses lapangan pekerjaan. "Lapangan pekerjaan lebih banyak dibuka di Jawa, sementara di daerah-daerah lain, seperti Papua, banyak anak muda yang kesulitan mendapatkan pekerjaan," jelasnya. Selain itu, kurangnya informasi mengenai lowongan pekerjaan juga turut memperburuk situasi.

Perusahaan Cenderung Merekrut yang Berpengalaman

Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio, menambahkan bahwa dari perspektif perusahaan, banyak perusahaan yang memilih untuk merekrut tenaga kerja yang sudah berpengalaman. "Perusahaan enggan mengeluarkan biaya untuk pelatihan. Mereka lebih memilih untuk mencari karyawan yang sudah berpengalaman, daripada menginvestasikan dana untuk pelatihan karyawan baru," kata Agus. Hal ini menyebabkan kesulitan bagi para lulusan baru yang ingin memasuki dunia kerja.

Angka Pengangguran Terbaru di Indonesia

Menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran di Indonesia tercatat meningkat menjadi 7,28 juta orang per Februari 2025. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa angka pengangguran ini naik 1,11 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. "Pada Februari 2024, jumlah pengangguran tercatat sebanyak 7,28 juta orang. Ini meningkat sekitar 83.450 orang, atau sekitar 0,08 juta orang," ujar Amalia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved