Mendukbangga: Mengenalkan Lagu-Lagu Kebangsaan Sejak Dini untuk Tanamkan Cinta Tanah Air
Tanggal: 20 Agu 2025 13:17 wib.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji, menegaskan bahwa mengenalkan lagu-lagu kebangsaan kepada anak sejak usia dini merupakan langkah penting untuk menanamkan rasa cinta tanah air. Menurutnya, pendidikan nasionalisme tidak harus menunggu anak dewasa, melainkan dapat dimulai melalui hal-hal sederhana, salah satunya dengan membiasakan anak menyanyikan lagu kebangsaan dan lagu nasional. Dalam perayaan HUT ke-80 RI yang digelar bersama anak-anak di Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Jakarta, Selasa, Wihaji menyampaikan bahwa pengenalan nilai perjuangan, simbol merah putih, NKRI, Pancasila, hingga Bhinneka Tunggal Ika sebaiknya sudah diajarkan sejak kecil agar tertanam rasa memiliki terhadap bangsa.
Ia menambahkan bahwa kegiatan kreatif seperti menyanyikan lagu kebangsaan dan mengenal simbol-simbol negara tidak hanya menumbuhkan nasionalisme, tetapi juga menjadi pengingat bagi orang tua agar memberikan pola pengasuhan yang mendukung stimulasi perkembangan anak usia dini. Orang tua, kata Wihaji, perlu ikut terlibat aktif, termasuk dengan cara membatasi penggunaan gawai anak agar tidak menimbulkan dampak negatif. “Hati-hati menggunakan handphone atau gawai karena jika tidak hati-hati, cenderung akan negatif. Perlu diatur atau dibatasi,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Sekolah Inklusi Aluna Montessori, Rina Jayani, menekankan pentingnya mengenali potensi unik setiap anak. Menurutnya, setiap anak adalah bintang yang bersinar pada waktunya, sehingga orang tua sebaiknya tidak membandingkan kemampuan anak, melainkan mendukung mereka dengan kasih dan kesabaran. Potensi anak tidak selalu tercermin dari angka atau nilai akademik, melainkan juga dari bakat dan karakter yang perlu terus dirawat.
Sebagai wujud dukungan konkret terhadap perkembangan anak, Mendukbangga melalui BKKBN turut memberikan bantuan Alat Permainan Edukatif (APE) Kit kepada Taman Penitipan Anak (TPA) dan sekolah inklusi yang hadir dalam kegiatan tersebut. Langkah ini menjadi bentuk nyata perhatian pemerintah dalam mengintegrasikan nilai kebangsaan, stimulasi tumbuh kembang, serta pemupukan potensi anak sejak dini agar tercipta generasi muda yang sehat, berkarakter, dan bangga menjadi bagian dari NKRI.