Sumber foto: google

Mencuat Usul WFH Demi Hindari Puncak Arus Balik ke Jakarta

Tanggal: 13 Apr 2024 17:20 wib.
Pandemi COVID-19 telah membawa perubahan besar dalam pola kerja masyarakat di seluruh dunia. Banyak perusahaan yang mulai menerapkan kebijakan work from home (WFH) demi meminimalkan risiko penyebaran virus. Meskipun penerapan WFH memberikan dampak positif dalam menekan angka penyebaran virus, namun saat ini muncul tantangan baru terkait dengan arus balik ke Jakarta yang dikhawatirkan dapat memicu lonjakan kasus COVID-19 di ibu kota.

Seiring dengan adanya kebijakan new normal, di mana sebagian besar aktivitas masyarakat telah kembali normal, pemerintah dan perusahaan di Jakarta harus mempertimbangkan kembali kebijakan WFH untuk mencegah kemungkinan terjadinya arus balik yang dapat mempercepat penyebaran virus. Beberapa kota di Indonesia telah mengalami lonjakan kasus setelah libur panjang, dan Jakarta yang merupakan pusat aktivitas ekonomi dan perkantoran menjadi sorotan utama.

Dengan mempertimbangkan dampak arus balik yang dapat menimbulkan peningkatan kasus COVID-19, penerapan WFH kembali menjadi salah satu solusi yang efektif. Dengan melakukan WFH, perusahaan dapat mengurangi jumlah karyawan yang harus bekerja di kantor, sehingga dapat mengurangi kepadatan dan potensi penularan virus di lingkungan perkantoran. Selain itu, WFH juga memberikan fleksibilitas kepada karyawan untuk tetap produktif tanpa harus berisiko terkena paparan virus saat menggunakan transportasi umum atau berkumpul di tempat kerja.

Namun, penerapan WFH bukanlah tanpa tantangan. Beberapa perusahaan mungkin menghadapi kesulitan dalam mengelola produktivitas karyawan secara remote, terutama dalam hal pemantauan kinerja dan keterlibatan. Oleh karena itu, diperlukan kesiapan dan komitmen untuk meningkatkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi agar mendukung produktivitas karyawan yang bekerja dari rumah.

Selain itu, diperlukan juga perubahan pola pikir dan budaya kerja di perusahaan. Manajemen harus lebih memahami dan memfasilitasi kebutuhan karyawan yang bekerja dari rumah, seperti penyediaan perangkat, akses internet yang stabil, serta membantu menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional. Dengan memperhatikan aspek tersebut, penerapan WFH dapat menjadi solusi yang berkelanjutan dalam menghadapi pandemi.

Tak hanya pihak perusahaan, pemerintah juga perlu turut serta mendukung kebijakan WFH dengan memberikan insentif dan dukungan teknis bagi perusahaan yang ingin menerapkan WFH. Selain itu, peran pemerintah juga penting dalam mengatur transportasi umum agar tetap aman bagi masyarakat yang tetap harus bekerja di tempat.

Penerapan WFH menjadi penting untuk melindungi kesehatan masyarakat di Jakarta dan sekitarnya. Seiring dengan adanya puncak arus balik, langkah bijak dalam menerapkan kebijakan WFH dapat menjadi solusi efektif untuk meminimalkan risiko penyebaran virus, terutama di tengah situasi kesehatan yang masih rapuh. Segera merumuskan kebijakan yang tepat dan melakukan koordinasi antar perusahaan dan pemerintah akan sangat penting dalam menangani arus balik dan memastikan keberlangsungan bisnis serta kesehatan masyarakat di Jakarta.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved