Menbud Dorong Strategi Nasional Majukan Budaya Keris Lewat Evaluasi dan Kolaborasi

Tanggal: 12 Agu 2025 11:51 wib.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa penguatan strategi nasional disertai evaluasi menyeluruh menjadi langkah penting dalam upaya memajukan budaya keris di Indonesia. Hal itu ia sampaikan saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-2 Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) di Jakarta pada Sabtu. Menurutnya, evaluasi diperlukan untuk mengukur hasil, dampak, serta menemukan kelemahan dan kelebihan program yang telah dijalankan, sehingga bisa menjadi landasan perencanaan kegiatan berikutnya yang lebih efektif.

Fadli, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum SNKI, menjelaskan bahwa sejak ia memimpin tiga tahun terakhir, SNKI telah menggelar beragam program yang berdampak positif bagi pelestarian keris. Organisasi yang berdiri sejak 2006 ini awalnya hanya memiliki jaringan di Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Namun kini, keanggotaannya telah meluas hingga Sumatra Barat, Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, bahkan akan segera bertambah dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Perluasan ini membuktikan minat dan partisipasi masyarakat terhadap pelestarian budaya keris terus tumbuh.

Menurut Fadli, perkembangan tersebut menuntut adanya pengelolaan yang lebih serius dan terstruktur. Ia mendorong SNKI untuk terus menjalin sinergi dengan pemerintah daerah, mitra kebudayaan, dan komunitas masyarakat. Koordinator wilayah serta anggota di berbagai daerah diharapkan aktif menyelenggarakan kegiatan berkesinambungan yang dapat meningkatkan kesadaran publik tentang nilai budaya keris. Pemerintah pusat sendiri, melalui Kementerian Kebudayaan, siap memberikan dukungan melalui Dana Indonesiana yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung berbagai inisiatif perkerisan.

Selain dukungan dana, pemerintah juga memberikan bantuan fasilitas berupa peralatan tempa. Pada tahun 2025, Kemenbud berencana menyerahkan seperangkat peralatan tempa kepada Sanggar Suwarna Lingga di Bali dan Sanggar Pijar di Bandung. Langkah ini diharapkan membantu pengrajin dalam mempertahankan teknik tradisional pembuatan keris sekaligus meningkatkan kualitas produksi mereka.

Fadli juga menekankan pentingnya kolaborasi internasional sebagai strategi pemajuan budaya keris. Ia mengusulkan SNKI untuk merancang agenda berskala global seperti International Keris Summit, International Keris Expo, dan International Contemporary Keris Festival. Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan dapat memperkuat ekosistem budaya keris, membuka ruang pertukaran pengetahuan antarbudaya, serta melibatkan partisipasi masyarakat secara luas.

Dari sisi pengembangan sumber daya manusia, Kemenbud telah bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk merancang skema sertifikasi kompetensi di bidang perkerisan. Sertifikasi ini diharapkan dapat memberikan pengakuan profesional, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dalam Rakernas kali ini, sebanyak 14 tokoh, termasuk Fadli Zon, menerima Sertifikat Kompetensi Kurator Keris. Penerima lainnya berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari perajin, kurator museum, akademisi, hingga asesor profesional, yang semuanya berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan budaya keris di tanah air.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved