Menag Minta Tak Ada Perdebatan Hilal Idul Adha 1446 H: Hanya Terlihat di Aceh, Namun Kuat Secara Ilmiah
Tanggal: 28 Mei 2025 20:17 wib.
Tampang.com | Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar, meminta masyarakat untuk tidak lagi memperdebatkan terkait penampakan hilal Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah atau 2025. Meskipun hilal hanya terlihat di Aceh, Nasaruddin menegaskan bahwa penetapan awal Dzulhijah telah melalui proses yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Nasaruddin menjelaskan, proses penetapan awal Dzulhijah 1446 Hijriah awalnya berlangsung alot karena hilal tidak terlihat di banyak lokasi. Namun, pada detik-detik terakhir sebelum keputusan diambil, seorang perukyat hilal di Aceh melaporkan telah berhasil melihat hilal, dan kesaksiannya telah disumpah.
"Jadi, jangan lagi ada perbedaan pendapat. Oh ini kan ada 1 orang (yang melihat hilal). Ini juga last minute. Ini dasar-dasar pertemuan kita tadi dengan demikian yang sangat kuat," kata Nasaruddin, di Kantor Kementerian Agama, Thamrin, Jakarta, Selasa (27/5/2025), menegaskan validitas penampakan tersebut.
Menag menuturkan, meskipun hanya satu orang yang melihat hilal, ada beberapa hal yang menguatkan pendapat rukyat hilal tersebut secara ilmiah dan syar'i. Pertama, fenomena ijtimak (konjungsi) di seluruh Indonesia sudah terjadi, yang merupakan prasyarat astronomis.
Kedua, penampakan hilal di Aceh telah melewati standar MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Standar ini menetapkan bahwa hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.
"Ketinggian hilal di Aceh, 3°12’29”, berarti sudah lewat. Kemudian sudut elongasi sudah melewati standar MABIMS. Standar MABIMS itu adalah 6°, sedangkan di Aceh itu sudah 7°6’27”," ujar Nasaruddin, merinci data astronomis yang mendukung.
Nasaruddin menambahkan, ketinggian hilal itu sudah jauh di atas standar minimal, begitu pula sudut elongasinya yang sudah sampai 6 derajat lebih. Hal ini semakin menambah keyakinan dalam penetapan.
"Dengan demikian menambah keyakinan kita, last minute dia tiba-tiba menyaksikan bulan dan langsung disumpah," ujar dia, menekankan pentingnya kesaksian yang disumpah dan didukung data ilmiah.
Keputusan pemerintah ini juga sejalan dengan ormas Islam Muhammadiyah yang sebelumnya telah memastikan tanggal 1 Dzulhijah 1446 Hijriah jatuh pada 28 Mei 2025, dan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Jumat (6/6/2025). Muhammadiyah sendiri menggunakan metode perhitungan hisab hakiki wujudul hilal yang menetapkan pergantian bulan hijriah. Dengan demikian, perayaan Idul Adha tahun ini diharapkan dapat berlangsung serentak.