Melawan saat Ditangkap, Pencuri Uang Rp20 Juta Ambruk Ditembak Polisi
Tanggal: 8 Sep 2024 09:24 wib.
Dalam sebuah kejadian di Desa Siring Agung III Kecamatan Kedurang Ilir, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, seorang pria berinisial Fy telah ditangkap oleh tim Totaici Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim), Polres Bengkulu Selatan, Polda Bengkulu. Fy, yang berusia 26 tahun, diduga terlibat dalam pencurian uang sebesar Rp20 juta dan satu unit handphone milik pasangan suami istri, Junadi dan Eri Afrida, yang merupakan pedagang di Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan.
Pasangan suami istri itu kehilangan uang dan handphone mereka saat sedang membentangkan terpal untuk alas dagangan. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Mapolres Bengkulu Selatan, dan Fy berhasil diringkus di rumahnya. Namun, saat upaya penangkapan dilakukan, Fy melakukan perlawanan terhadap petugas.
Tim Totaici pun terpaksa memberikan tindakan tegas terukur dengan menembak bagian betis sebelah kanan Fy. Akibatnya, Fy ambruk, namun polisi berhasil mengamankan handphone merek Samsung tipe Galaxy A04e dari tangan Fy.
Kasat Reskrim Polres Bengkulu Selatan, AKP Doni Juniansyah, menjelaskan bahwa peristiwa pencurian ini terjadi ketika istri korban sedang membantu suaminya membentangkan terpal untuk dagangannya. Uang tunai sebesar Rp20 juta dan satu unit handphone diletakkan di dalam mobil, dan saat kembali ke mobil, keduanya telah hilang.
"Terduga pelaku ini juga melakukan tindak pidana pencurian sepeda motor di tiga tempat kejadian perkara, dua di Kabupaten Bengkulu Selatan dan satu di Kabupaten Kaur," ujar Doni.
Peristiwa ini mencerminkan tingkat kejahatan di wilayah tersebut, serta kesigapan aparat kepolisian dalam menangani tindak kejahatan. Kontribusi masyarakat dalam memberikan informasi dan laporan ke polisi juga menjadi faktor penting dalam menindak para pelaku kejahatan.
Keamanan adalah hak fundamental bagi setiap individu dan masyarakat. Oleh karena itu, tindakan tegas terukur dari aparat penegak hukum diperlukan untuk memberikan efek jera terhadap para pelaku kejahatan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menjaga keamanan dan ketertiban publik.
Data kriminalitas di wilayah Bengkulu Selatan dapat menjadi bahan evaluasi bagi pihak kepolisian dan pemerintah setempat untuk melakukan tindakan preventif guna mengurangi angka kejahatan. Penegakan hukum yang tegas dan adil akan menjadi pijakan penting dalam menumbuhkan rasa aman bagi masyarakat.
Masyarakat juga perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap kejahatan, terutama saat beraktivitas di luar rumah. Peningkatan kesadaran akan keamanan dapat menjadi langkah awal dalam mencegah terjadinya tindak kejahatan di masyarakat.