Meksiko Mengirimkan Pasukan Khusus ke Sinaloa Setelah Penangkapan Bos Kartel Narkoba di AS
Tanggal: 5 Agu 2024 07:39 wib.
Kementerian Pertahanan Nasional Meksiko telah mengirimkan 200 tentara elit ke Negara Bagian Sinaloa, barat laut Meksiko, sebagai langkah untuk memperkuat keamanan setelah penangkapan bos besar Kartel Sinaloa, Ismael Zambada atau El Mayo, di Amerika Serikat (AS). Aksi ini dilakukan pada Jumat, 26 Juli 2024, sebagai respons atas penangkapan Zambada di AS.
Pasukan tersebut berasal dari Korps Pasukan Khusus Meksiko yang memiliki tugas khusus dalam menangani ancaman keamanan nasional, terorisme, dan penyelamatan sandera. Tindakan ini diambil setelah penangkapan Zambada dan juga putra rekannya dahulu, Joaquin "Chapo" Guzman, di Negara Bagian Texas, AS. Kelompok kriminal, terutama Kartel Sinaloa, dikenal sering menggunakan kekerasan sebagai respons terhadap penangkapan pemimpin mereka dan melancarkan serangan terhadap masyarakat.
Kartel Sinaloa bahkan melancarkan serangan setelah penangkapan Ovidio Guzman, salah satu putra Chapo dan pemimpin kartel, yang mengakibatkan 15 orang tewas. Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, bahkan memerintahkan pembebasan Ovidio untuk menghindari terjadinya kekerasan lebih lanjut. Namun, pada Januari 2023, Ovidio kembali ditangkap dan kartel merespons dengan penembakan, pembakaran mobil, pemblokiran jalan, serta bentrokan dengan militer dan polisi yang menelan korban jiwa.
Tidak hanya itu, Kartel Sinaloa juga dituduh sebagai pemasok utama fentanil, zat yang menyebabkan 100.000 kematian setiap tahun di AS. Penangkapan El Mayo yang menghadapi berbagai tuduhan pidana terkait kejahatan terorganisir, pencucian uang, dan perdagangan narkoba, di AS diyakini akan memicu gelombang kekerasan baru di Meksiko.
Berdasarkan laporan media, Zambada mengaku tidak bersalah terhadap tuduhan di Pengadilan Federal AS dan akan menjalani sidang kedua pada 31 Juli mendatang. Para ahli percaya bahwa kehilangan Zambada bisa menyebabkan perang internal dalam tubuh kartel yang memiliki jangkauan global tersebut. Selain itu, penangkapan atau pembunuhan para raja narkoba sebelumnya telah membuka jalan bagi generasi muda pengedar narkoba Sinaloa yang lebih kejam.
Karena itu, pemerintah Meksiko memutuskan untuk mengerahkan 200 anggota pasukan khusus ke Culiacan, ibu kota negara bagian Sinaloa, pada Jumat, 26 Juli 2024. Hal ini dilakukan sebagai langkah pencegahan terhadap potensi eskalasi kekerasan yang tinggi di seluruh Meksiko, seperti yang diungkapkan oleh Vanda Felbab-Brown, seorang peneliti senior di Strobe Talbott Center for Security, Strategy and Technology di Brookings Institute. Dia memperingatkan bahwa kondisi ini akan berdampak buruk baik bagi Meksiko maupun AS, dan meningkatkan peran kartel Generasi Baru Jalisco yang lebih kejam.
Penangkapan Zambada dianggap sebagai keberhasilan taktis besar, tetapi memiliki masalah secara strategis, menurut Felbab-Brown. Keberhasilan taktis ini dapat memicu konflik internal dalam kelompok kartel dan meningkatkan potensi kekerasan yang merugikan kedua negara.