Mauro Zijlstra Dipastikan Absen di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 karena Terkendala Administrasi
Tanggal: 28 Agu 2025 14:23 wib.
Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, memastikan bahwa calon pemain naturalisasi tim nasional Indonesia, Mauro Zijlstra, tidak bisa membela skuad Garuda Muda pada ajang Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 yang akan digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, pada awal September mendatang. Arya menjelaskan bahwa proses administrasi menjadi faktor utama yang membuat Mauro tidak dapat didaftarkan. Menurut aturan dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), pendaftaran pemain harus dilakukan paling lambat 10 hari sebelum pertandingan pertama berlangsung. “Kalau Mauro untuk U-23 kayaknya enggak bisa, karena sudah tutup kan. Pendaftaran H-10 harus didaftarkan ke AFC,” ujar Arya saat menghadiri pembukaan pameran foto dan tulisan 90’ & Beyond di Mal Sarinah, Jakarta, pada Minggu.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah mengumumkan bahwa Zijlstra akan menjadi salah satu pemain yang dinaturalisasi untuk memperkuat tim nasional Indonesia. Bahkan, proses naturalisasi pemain berusia 20 tahun itu sudah berjalan cukup jauh, dengan surat permohonan resmi telah ditandatangani Presiden Republik Indonesia. Mauro yang saat ini membela klub Belanda, FC Volendam, sejatinya diproyeksikan untuk segera memperkuat timnas, termasuk di agenda terdekat yaitu kualifikasi Piala Asia U-23. Kehadirannya semula diharapkan bisa menambah kekuatan tim Garuda Muda ketika berjuang memperebutkan tiket menuju putaran final di Arab Saudi pada Januari tahun depan.
Indonesia sendiri menjadi tuan rumah Grup J dalam babak kualifikasi, dan akan menghadapi tiga lawan yakni Laos pada 3 September, Makau pada 6 September, serta Korea Selatan yang menjadi lawan terberat pada 9 September. Dari grup tersebut hanya juara grup yang dipastikan lolos otomatis, ditambah dengan empat runner-up terbaik dari seluruh grup yang ada. Situasi ini membuat persaingan di fase grup menjadi sangat ketat, sehingga absennya Mauro Zijlstra tentu sedikit banyak memengaruhi kekuatan tim asuhan pelatih Patrick Kluivert.
Saat disinggung mengenai kemungkinan Mauro langsung memperkuat timnas senior Indonesia yang pada periode yang sama dijadwalkan menjalani FIFA Match Day melawan Kuwait pada 5 September dan Lebanon pada 9 September di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Arya tidak memberikan jawaban pasti. Ia hanya menegaskan bahwa semua keputusan terkait pemanggilan pemain berada di tangan pelatih kepala Patrick Kluivert bersama jajaran staf kepelatihannya. “Tergantung Kluivert sama tim pelatih semua,” singkat Arya.
Sementara itu, untuk dua laga uji coba internasional kontra Kuwait dan Lebanon, pelatih Patrick Kluivert telah mengumumkan daftar 27 pemain yang dipanggil untuk memperkuat tim Garuda. Dari jumlah tersebut, 11 di antaranya merupakan pemain yang berkarier di kompetisi domestik BRI Super League, sementara 15 nama lainnya adalah pemain yang merumput di luar negeri. Menariknya, terdapat satu pemain yang saat ini berstatus tanpa klub, yakni gelandang Thom Haye, yang tetap dipanggil karena kualitasnya dianggap masih dibutuhkan dalam skuad. Kehadiran deretan pemain ini diharapkan mampu memberikan keseimbangan antara pengalaman internasional dan potensi talenta lokal, meskipun publik tentu menantikan debut Mauro Zijlstra yang harus tertunda karena kendala administratif.