Masukan Publik Akan Perkuat Naskah Final Buku Sejarah Nasional

Tanggal: 10 Agu 2025 21:00 wib.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon memastikan bahwa masukan dari sesi uji publik draf naskah buku sejarah Indonesia akan dimasukkan ke dalam naskah final. Buku ini direncanakan terbit tepat waktu sebagai bagian dari peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia. Fadli menegaskan bahwa proses penyusunan melibatkan lebih dari 113 akademisi dan ahli sejarah dari 34 universitas serta lembaga penelitian di seluruh Indonesia.

Selain uji publik, Kementerian Kebudayaan juga membuka pintu bagi audiensi dari berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, organisasi masyarakat Islam seperti Muhammadiyah, NU, dan Persis, serta lembaga-lembaga masyarakat lainnya. Setiap catatan, sumber, dan perspektif yang disampaikan akan dipertimbangkan untuk memperkaya isi buku. Fadli menekankan pentingnya pendekatan Indonesia-sentris agar sejarah yang ditulis benar-benar relevan untuk generasi muda.

Buku ini tidak hanya akan disajikan dalam bentuk teks, tetapi juga dilengkapi dengan materi pendukung seperti film dokumenter, komik sejarah, dan tutorial interaktif. Menteri berharap Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Sejarah (FKMPS) turut memberikan masukan bernilai, sehingga narasi sejarah yang dihasilkan dapat berdiri kuat sekaligus inklusif terhadap beragam perspektif.

Ketua FKMPS Batara Hutagalung mengingatkan bahwa penulisan sejarah harus dilakukan secara hati-hati dan profesional. Tujuannya agar hasil akhir tidak menimbulkan polemik di tengah masyarakat, melainkan menjadi rujukan yang dapat memperkuat pemahaman sejarah nasional di berbagai lapisan.

Fadli juga mengungkapkan bahwa Indonesia sudah lebih dari dua dekade tidak menulis sejarah nasional secara komprehensif. Penulisan besar terakhir adalah Seri Nasional Indonesia yang terbit pada 1975 dan diperbarui pada 1984. Pemutakhiran pada 2008 hanya mencakup enam topik dan bahkan tidak memuat peristiwa penting seperti pemilu 1999.

Menurutnya, karya lain seperti Indonesia dalam Arus Sejarah (IDAS) memang memberi kontribusi, tetapi sifatnya tematik dan tidak mengikuti alur kronologis. Karena itu, Presiden Prabowo menilai penting untuk menulis kembali sejarah Indonesia secara menyeluruh dan berkesinambungan. Bagi Fadli, langkah ini adalah bagian dari menghidupkan kembali identitas peradaban Indonesia yang kaya dan mengokohkan pandangan sejarah dari sudut pandang bangsa sendiri.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved