Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh Telah Resmi Ditunjuk Menjadi Ketua Tim formatur Untuk Pengadaan Sekolah Rakyat

Tanggal: 5 Mar 2025 17:40 wib.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, atau yang lebih dikenal dengan nama M Nuh, telah resmi ditunjuk menjadi ketua tim formatur untuk pengadaan Sekolah Rakyat. Penunjukan ini diumumkan oleh Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, setelah pelaksanaan rapat yang membahas berbagai aspek pembangunan Sekolah Rakyat. Rapat tersebut dilaksanakan di kantor Kementerian Sosial yang terletak di Jakarta Pusat, pada hari Rabu, 5 Maret 2025.

Dalam konferensi pers yang berlangsung tersebut, Saifullah, yang akrab disapa Gus Ipul, mengungkapkan bahwa pihaknya dengan sengaja mengundang M Nuh untuk menjabat posisi penting ini. Menurut Gus Ipul, kehadiran Nuh di tim ini sangat penting karena beliau memiliki kapasitas dan legitimasi yang diakui dalam pelaksanaan program Sekolah Rakyat, yang bertujuan untuk memberikan akses pendidikan bagi masyarakat miskin dan mereka yang hidup dalam kondisi miskin ekstrem. 

“Dengan pengalaman dan rekam jejak yang dimiliki Pak Nuh, kami sangat percaya bahwa beliau dapat membimbing dan mengawal penyelenggaraan Sekolah Rakyat ini. Tentu saja akan ada dukungan dari berbagai kementerian dan lembaga yang juga turut serta dalam rapat ini,” ujarnya.

M Nuh sendiri mengungkapkan keyakinannya bahwa pelaksanaan Sekolah Rakyat akan dimulai pada tahun ini, khususnya saat tahun ajaran 2025/2026. Ia menjelaskan bahwa hasil berbagai kajian akademik dan empiris menunjukkan bahwa pendidikan memiliki peran crucial dalam memutus mata rantai kemiskinan, yang menjadi salah satu alasan lahirnya gagasan Sekolah Rakyat.

"Ini adalah langkah yang tepat. Kami sudah berada di jalur yang benar. Selanjutnya, tugas kita adalah memperkuat dan merealisasikan inisiatif ini," kata M Nuh optimis.

Gus Ipul menambahkan, Sekolah Rakyat merupakan wujud nyata dari komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam memuliakan masyarakat miskin. Kriteria utama bagi calon siswa yang dapat mendaftar di Sekolah Rakyat adalah berasal dari keluarga yang tergolong miskin atau miskin ekstrem. 

“Program ini juga bertujuan untuk mendorong orang-orang dari kalangan miskin agar dapat bangkit, maju, dan berdaya, sehingga mereka bisa berkontribusi secara signifikan untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas pada tahun 2045,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, rapat internal tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, serta Kementerian Keuangan. Gus Ipul juga menekankan pentingnya koordinasi pembangunan Sekolah Rakyat dengan pemerintah daerah, yang melibatkan para gubernur, bupati, dan walikota di seluruh Indonesia. Ini menunjukkan bahwa program ini tidak hanya bersifat nasional, tetapi juga menjangkau hingga ke akar rumput untuk memastikan keberhasilan implementasi Sekolah Rakyat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved