Sumber foto: iStock

Maksimalkan Bansos PKH 2025: Jadwal, Perincian, dan Cara Cek Penerima Secara Online

Tanggal: 15 Jan 2025 11:40 wib.
Tampang.com | Program Keluarga Harapan (PKH) kembali menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat kurang mampu di tahun 2025. Program ini dirancang untuk mendukung kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan bagi keluarga miskin di Indonesia. Penyaluran dana dilakukan secara bertahap dalam empat periode selama satu tahun. Tahap pertama mencakup bulan Januari, Februari, dan Maret.

Tahap kedua dijadwalkan pada April, Mei, dan Juni, sedangkan tahap ketiga akan dilaksanakan pada Juli, Agustus, dan September. Terakhir, tahap keempat berlangsung pada Oktober, November, dan Desember.

PKH bertujuan untuk membantu kelompok masyarakat yang membutuhkan melalui berbagai jenis bantuan langsung tunai. Dalam aspek kesehatan, bantuan diberikan kepada ibu hamil dan balita usia 0–6 tahun sebesar Rp3 juta per tahun, yang dicairkan menjadi Rp750 ribu per tahap.

Pada aspek pendidikan, siswa dari jenjang SD hingga SMA mendapatkan bantuan sesuai dengan jenjang masing-masing, yaitu Rp900 ribu untuk SD, Rp1,5 juta untuk SMP, dan Rp2 juta untuk SMA per tahun. Sementara itu, untuk mendukung kesejahteraan keluarga, lansia berusia di atas 60 tahun serta penyandang disabilitas berat akan menerima Rp2,4 juta per tahun, atau sekitar Rp600 ribu per tahap.

Detail Penyaluran Bansos PKH 2025

Berikut adalah rincian distribusi bansos PKH yang disesuaikan dengan kategori penerima manfaat:


Ibu hamil dan balita usia 0–6 tahun: Rp3 juta per tahun (Rp750 ribu per tahap).
Siswa SD, SMP, dan SMA: Bantuan bervariasi mulai dari Rp900 ribu hingga Rp2 juta per tahun, tergantung jenjang pendidikan.
Lansia di atas 60 tahun dan penyandang disabilitas berat: Rp2,4 juta per tahun (Rp600 ribu per tahap).


Cara Cek Status Penerima Bansos PKH

Masyarakat dapat mengecek status penerimaan bansos PKH dengan mudah melalui dua metode: aplikasi "Cek Bansos" atau situs resmi cekbansos.kemensos.go.id. Berikut langkah-langkahnya:

Melalui Aplikasi "Cek Bansos"



Unduh aplikasi
Aplikasi resmi dari Kementerian Sosial dapat diunduh melalui Google Play Store. Cari "Cek Bansos" di kolom pencarian dan instal aplikasi tersebut.


Izinkan akses lokasi
Setelah membuka aplikasi, berikan izin untuk mengakses lokasi dengan memilih "Izinkan saat menggunakan aplikasi" atau "Izinkan hanya kali ini."


Login atau buat akun


Jika Anda sudah memiliki akun, masukkan username dan password untuk masuk.
Jika belum, pilih opsi "Buat Akun Baru" dan isi formulir pendaftaran.



Isi data diri
Dalam formulir, Anda perlu memasukkan informasi berikut:


Nomor Kartu Keluarga (KK)
Nomor Induk Kependudukan (NIK)
Nama lengkap sesuai KTP
Alamat lengkap sesuai KTP (termasuk RT, RW, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan kelurahan/desa)
Nomor ponsel dan email aktif
Swafoto dan foto KTP sebagai lampiran tambahan



Verifikasi email
Jika diminta, periksa kotak masuk email untuk menyelesaikan proses verifikasi.


Cek status bansos
Setelah akun berhasil dibuat, buka menu "Profil" untuk melihat status penerimaan bansos. Di sana, Anda dapat menemukan informasi detail, termasuk nama anggota keluarga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) serta jenis bantuan yang diterima.



Melalui Situs Resmi cekbansos.kemensos.go.id

Jika tidak memiliki akses ke aplikasi, Anda dapat menggunakan situs resmi Kementerian Sosial untuk memeriksa status bansos. Proses ini tidak memerlukan NIK KTP. Cukup masukkan informasi lokasi penerima manfaat, seperti provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa.


Kunjungi situs cekbansos.kemensos.go.id.
Masukkan nama lengkap sesuai dengan KTP.
Ketik huruf kode yang ditampilkan pada layar sebagai verifikasi.
Klik tombol "Cari Data."
Sistem akan mencari data penerima berdasarkan informasi yang Anda masukkan. Jika Anda terdaftar, data lengkap mengenai bansos yang diterima akan muncul di layar. Jika tidak terdaftar, akan ada notifikasi "Tidak Terdaftar Peserta/PM."


Manfaat dan Tujuan PKH

PKH dirancang untuk memberikan bantuan yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat miskin. Program ini tidak hanya memberikan bantuan finansial tetapi juga mendorong penerima manfaat untuk mengakses layanan kesehatan dan pendidikan. Dengan adanya bantuan ini, pemerintah berharap angka putus sekolah dapat diminimalisir, serta akses ke fasilitas kesehatan lebih merata.

PKH juga menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Bantuan ini disalurkan langsung kepada penerima manfaat yang terdaftar dalam DTKS, yang telah diverifikasi dan divalidasi oleh pemerintah.

Keamanan dan Transparansi

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Sosial telah menerapkan berbagai langkah untuk memastikan transparansi dan keamanan dalam penyaluran bansos PKH. Sistem verifikasi menggunakan NIK KTP dan nomor KK membantu mencegah adanya data penerima yang ganda atau tidak valid. Selain itu, penerapan teknologi dalam proses pendaftaran dan pengecekan bansos memberikan kemudahan sekaligus meningkatkan efisiensi distribusi.

Namun, masyarakat juga perlu berhati-hati dengan kemungkinan penipuan yang mengatasnamakan bansos PKH. Pastikan hanya menggunakan aplikasi dan situs resmi untuk mengecek informasi terkait bantuan sosial. Jangan pernah membagikan informasi pribadi, seperti nomor KK atau NIK, kepada pihak yang tidak dikenal.

Kritik dan Tantangan

Walaupun program ini memiliki tujuan yang mulia, pelaksanaannya tidak lepas dari kritik. Beberapa kendala yang sering ditemui antara lain adalah kurangnya pemahaman masyarakat mengenai cara mendaftar dan mengecek status penerimaan bansos. Selain itu, masih ada laporan tentang penyaluran bantuan yang tidak merata di beberapa daerah.

Pemerintah diharapkan terus melakukan evaluasi dan perbaikan agar program ini bisa berjalan lebih optimal. Sosialisasi yang lebih luas mengenai tata cara pendaftaran dan pengecekan bansos juga diperlukan agar lebih banyak masyarakat yang dapat memanfaatkan bantuan ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved