Makin Terpuruk! Penurunan 1% Harga Batu Bara Setelah Stagnan 3 Hari
Tanggal: 12 Jul 2024 11:23 wib.
Harga batu bara dunia pada Kamis (11/7/2024) mengalami penurunan sebesar 1,10% di level US$134,5 per ton. Penurunan tersebut mematahkan pergerakan batu bara yang diam di tempat selama tiga hari beruntun di level US136 per ton. Hal ini menyebabkan kekhawatiran di kalangan pelaku industri dan pasar energi global.
Penurunan harga batu bara ini terjadi karena beberapa faktor utama, di antaranya adalah melemahnya permintaan dan adanya kebijakan "anti" batu bara. Kontrak batu bara Eropa bahkan mengalami penurunan hingga level terendah dalam 10 minggu terakhir, yaitu US$102,95 per ton atau terendah sejak 30 April. Menurut seorang trader asal Italia yang dikutip dari Montel News, penurunan ini disebabkan oleh sikap wait and see dari para pembeli dalam menghadapi perkembangan ekonomi kuartal IV-2024.
Tak hanya itu, negatifnya sentiment terhadap batu bara juga datang dari India. Negara ini diyakini akan mengurangi permintaan impor batu bara, yang terlihat dari penurunan jumlah impor batu bara India pada bulan Mei menjadi 26,19 juta ton, sedikit menurun dari 26,57 juta ton pada periode yang sama tahun sebelumnya. Direktur Utama dan CEO mjunction, Vinaya Varma, juga menambahkan bahwa permintaan impor kemungkinan akan tetap rendah dalam beberapa minggu ke depan, terutama karena musim hujan dan pertumbuhan produksi yang tetap sehat di pasar domestik.
Sementara itu, pemerintah baru Inggris juga menarik perhatian, dengan mengakui bahwa persetujuan tambang batu bara baru di negara tersebut adalah sebuah kesalahan hukum. Keputusan untuk menyetujui tambang batu bara di West Cumbria dipastikan tidak sah, terutama karena emisi karbon dari pembakaran batu bara seharusnya menjadi pertimbangan penting. Kasus ini semakin kompleks karena tambang batu bara kokas di West Cumbria telah disetujui di bawah pemerintahan sebelumnya pada tahun 2022, namun kini mendapat gugatan hukum oleh para pegiat yang akan disidangkan di Pengadilan Tinggi dalam waktu dekat.
Pada hari Kamis, Kementerian Perumahan, Komunitas, dan Pemerintah Daerah di Inggris mengonfirmasi bahwa mereka akan menghentikan pembelaan terhadap Tambang Batu Bara Whitehaven, setelah putusan atas Horse Hill. Hal ini menunjukkan bahwa ada "kesalahan hukum" dalam keputusan tahun 2022 untuk menyetujuinya.
Koordinator iklim Friends of the Earth, Jamie Peters, menanggapi kebijakan ini dengan mengatakan, "Kami senang bahwa pemerintah saat ini setuju bahwa izin perencanaan untuk tambang batu bara yang merusak iklim, mencemari lingkungan, dan tidak diperlukan ini diberikan secara tidak sah dan harus dibatalkan." Langkah-langkah pemerintah ini dinilai sebagai langkah positif untuk perlindungan lingkungan dan keseimbangan ekosistem, namun tetap menimbulkan ketidakpastian di pasar batu bara dunia.
Pada akhirnya, kondisi harga batu bara yang terjun bebas membuat pasar energi global semakin terbebani. Persoalan di sektor ini pun menjadi kompleks dengan adanya isu-isu regulasi dan keputusan pemerintah yang mempengaruhi pasar. Hal ini kembali menekankan pentingnya perilaku yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dalam menghadapi tantangan energi global di masa depan.