Mak Jah, Perempuan Tangguh yang Bertahan di Kampung Tenggelam Pesisir Demak
Tanggal: 22 Mar 2025 14:27 wib.
Tampang.com | Di tengah ganasnya abrasi dan banjir rob yang menenggelamkan Dukuh Rejosari Senik, Pasijah atau Mak Jah (56) masih bertahan bersama suami dan anak-anaknya. Kampung yang dulunya dihuni ratusan kepala keluarga kini hanya menyisakan satu keluarga—milik Mak Jah.
Warga lain sudah lama direlokasi sejak tahun 1999 akibat terjangan air laut yang terus mengikis daratan. Namun, berbeda dengan mereka, Mak Jah tetap memilih bertahan. Bukan tanpa alasan, ia meyakini bahwa kampung halamannya masih memiliki harapan untuk kembali hidup.
Bertahan di Tengah Terjangan Alam
Sejak tahun 2000, Mak Jah tidak hanya sekadar bertahan hidup tetapi juga berusaha melindungi kampungnya dengan menanam mangrove. Ia percaya bahwa hutan mangrove bisa menjadi benteng alami dari ombak laut yang semakin ganas.
Faktor ekonomi juga menjadi salah satu alasan utama mengapa ia tidak pindah. Mak Jah dan keluarganya mengandalkan hasil tangkapan ikan sebagai sumber penghidupan. Jika mereka pindah ke tempat baru, mereka harus mencari lahan baru dan membangun rumah dari nol—hal yang sulit bagi mereka.
"Saya sudah berusaha membujuk Mak Jah agar mau pindah, tetapi dia masih berat hati meninggalkan rumahnya. Dia yakin, setelah pembangunan Tol Semarang-Demak, jalan provinsi yang dulu ada di daerahnya bisa dihidupkan kembali," ujar Agus Salim, Kepala Desa Bedono.
Harapan Mak Jah untuk Kampungnya
Meski kini tinggal di tengah kampung yang tenggelam, Mak Jah masih menyimpan harapan besar bahwa Dukuh Rejosari Senik akan kembali berjaya. Ia berharap bahwa setelah proyek Tol Semarang-Demak rampung, akses jalan yang dulu melintasi desanya bisa diperbaiki dan menghidupkan kembali daerah tersebut.
Kisah Mak Jah adalah potret nyata bagaimana perubahan iklim dan abrasi telah memaksa banyak orang meninggalkan tempat tinggalnya. Namun, keberaniannya untuk bertahan di tengah kerasnya alam menjadi inspirasi bagi banyak orang. Akankah impian Mak Jah untuk melihat kampungnya bangkit kembali bisa terwujud? Waktu yang akan menjawab.