Mahasiswa Demo RKUHP, Polisi Siaga—Mungkin Takut DPR Ketakutan
Tanggal: 30 Apr 2025 15:36 wib.
Tampang.com | Aksi demonstrasi kembali mewarnai halaman Gedung DPR RI. Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus turun ke jalan menolak sejumlah pasal kontroversial dalam Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) yang akan segera disahkan. Tapi yang tak kalah mencolok dari aksi ini adalah barisan polisi bersenjata lengkap yang berjaga ketat, seolah-olah mereka menjaga sesuatu yang jauh lebih rapuh: keberanian DPR.
Mahasiswa Soroti Pasal "Karet", Dinilai Ancaman Demokrasi
Mahasiswa menyoroti sejumlah pasal dalam RKUHP yang dianggap bisa membungkam kebebasan berpendapat, seperti pasal penghinaan terhadap lembaga negara dan pasal demonstrasi tanpa izin. Mereka menyebut aturan ini bisa menghidupkan kembali rezim otoriter dalam wajah yang lebih modern.
“Kalau rakyat tak boleh mengkritik wakilnya, lalu siapa yang mengawasi kekuasaan?” teriak salah satu orator aksi.
Polisi Berseragam Lengkap, Tapi Siapa yang Sebenarnya Takut?
Lebih dari 1.000 personel kepolisian diterjunkan. Kawat berduri dibentangkan, kendaraan taktis dikerahkan, bahkan water cannon siaga di sudut jalan. Tapi publik bertanya-tanya:
Untuk menjaga apa? Gedung DPR, atau perasaan para anggota DPR?
Aksi mahasiswa tetap berlangsung damai, meski penjagaan terlihat seperti menghadapi ancaman besar.
“Kami cuma bawa poster dan suara. Kok disambut kayak lagi darurat militer?” ucap seorang peserta demo.
RKUHP Dikebut, Rakyat Dikebiri?
Alih-alih melibatkan publik secara luas, pembahasan RKUHP terkesan terburu-buru. Banyak mahasiswa merasa aspirasi rakyat tidak lagi jadi pertimbangan utama. Mereka menilai ini sebagai kemunduran dalam sistem demokrasi yang selama ini diperjuangkan.
“Kalau undang-undang dibuat untuk menakuti rakyat, itu bukan hukum—itu alat kekuasaan,” kata perwakilan BEM Universitas Negeri Jakarta.
Rakyat Mengawasi, Jangan Salah Pikir yang Diam Itu Setuju
Meski hanya ratusan yang turun ke jalan, bukan berarti yang lainnya setuju. Banyak masyarakat yang memantau lewat media sosial, bahkan tagar #TolakRKUHP kembali trending. Suara publik terus mengalir, menuntut transparansi dan keberpihakan DPR kepada rakyat, bukan kekuasaan.
Hukum Harusnya Melindungi, Bukan Menakut-nakuti
Demo mahasiswa ini bukan hanya soal RKUHP, tapi soal prinsip dasar: negara demokrasi butuh kritik, bukan kepatuhan membabi buta. Dan ketika aparat lebih siaga menghadapi mahasiswa daripada menghadapi penyalahgunaan kekuasaan, mungkin pertanyaan besarnya adalah:
Siapa sebenarnya yang ditakuti DPR? Mahasiswa, atau kebenaran?