Sumber foto: Google

Macet Total di Jakarta dan Sekitarnya, Warga Terjebak, Solusi Pemerintah Mandek!

Tanggal: 17 Mei 2025 14:22 wib.
Tampang.com | Kemacetan di Jakarta dan kota-kota besar lain seperti Bandung dan Surabaya kian memburuk. Warga harus menghabiskan waktu hingga 3 jam lebih di jalan untuk menempuh jarak yang seharusnya bisa ditempuh dalam 30 menit. Proyek-proyek infrastruktur yang dibanggakan belum mampu mengurai persoalan mendasar transportasi perkotaan.

Transportasi Publik Tak Terintegrasi, Jalan Tak Bertambah
Banyak warga merasa frustrasi karena moda transportasi publik seperti KRL, MRT, dan Transjakarta tidak terintegrasi secara menyeluruh. Sementara itu, volume kendaraan pribadi terus meningkat, dan pelebaran jalan tak lagi mungkin di banyak titik.

“Orang akhirnya tetap pilih kendaraan pribadi karena angkutan umum tidak menjangkau perumahan,” keluh Dwi, pekerja swasta di Bekasi yang setiap hari menempuh perjalanan dua jam lebih ke Jakarta.

Solusi Pemerintah Dinilai Simbolik dan Tidak Konsisten
Pembatasan kendaraan ganjil-genap hanya berlaku di jam-jam tertentu dan tidak menyentuh akar masalah. Di sisi lain, insentif untuk kendaraan listrik belum sebanding dengan kebutuhan transportasi massal yang terjangkau dan merata.

“Pemerintah seperti hanya menambal, bukan membenahi sistem. Padahal ini soal mobilitas jutaan orang tiap hari,” kritik Arif Priyanto, peneliti transportasi dari ITB.

Kemacetan = Produktivitas Hilang dan Polusi Naik
Studi Bappenas mencatat bahwa kemacetan menyebabkan kerugian ekonomi hingga triliunan rupiah per tahun. Selain itu, tingkat stres dan polusi udara juga meningkat drastis, terutama di kawasan padat kendaraan seperti Jabodetabek.

Solusi: Transportasi Massal yang Nyaman dan Menjangkau
Pakar menyarankan pemerintah mempercepat integrasi antarmoda, memperluas jangkauan angkutan umum, dan menerapkan kebijakan desentralisasi aktivitas ekonomi agar tidak semua terpusat di kota besar.

Macet Tak Sekadar Soal Jalan, Tapi Manajemen Kota Secara Utuh
Tanpa desain kota yang berpihak pada pejalan kaki dan pengguna transportasi publik, kemacetan akan terus jadi mimpi buruk bagi warga. Perubahan pola pikir dan keberanian politik sangat dibutuhkan untuk mengakhiri krisis ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved